SMKN 5 Pangkep Gelar Workshop Kurikulum 13 Di Masa Pandemi
hj
hj
hj
hj
hj
hj
kapolres'
karebaparlementa'

SMKN 5 Pangkep Gelar Workshop Kurikulum 13 Di Masa Pandemi

Rabu, 11 Agustus 2021,


PANGKEP.WARTASULSEL.ID-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tak pernah kehilangan arah dan konsep dalam mewujudkan agenda program pendidikan, termasuk melakukan penyederhanaan kurikulum selama masa pandemi Covid 19.


Kemendikbud telah mengurangi secara dramatis Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran. Dan perlu diketahui bahwa kurikulum darurat ini bukan kurikulum baru, melainkan hasil saringan dari Kurikulum 13.

Sekaitan dengan itu SMK Negeri 5 Pangkep melaksanakan Workshop Kurikulum 13 di Masa Pandemi Covid 19, dengan tema “Pengimbasan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dan Sosialisasi AKM”.

Kepala SMK Negeri 5 Pangkep, Drs. Hasanuddin, MM dalam Workshop tersebut mengatakan bahwa, kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yakni, 8 - 9 Agustus 2021, dengan melibatkan seluruh guru dan tenaga kependidikan SMK Negeri 5 Pangkep.

Lanjut Hasanuddin mengatakan bahwa, sekalipun dimasa pandemi, akan tetapi guru tetap berusaha untuk berinovasi dalam proses pembelajaran, jelasnya.

 Diharapkan para peserta didik mencapai berbagai kompetensi dengan penerapan HOTS (High Order Thinking Skills) serta nantinya siswa bisa mengikuti Asesmen Nasional (AN) khususnya Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) dengan maksimal, tuturnya. 

Karena kondisi Kecamatan Mandalle berada pada zona kuning, jadi dalam pelaksanaan proses pembelajaran dipersiapkan secara semi daring, 25% siswa yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka, dengan protokol kesehatan yang ketat dengan meminta persetujuan dari Tim Covid 19 Kabupaten Pangkep, dan lebih penting pernyataan persetujuan dari orang tua siswa, tambahnya.

Sementata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX, H.M. Syarkawi Ramly, SE,  MM, sesaat sebelum membuka acara mengatakan bahwa, penyusunan kurikulum dimasa pandemi covid 19, disesuaikan dengan kondisi riil di satuan pendidikan, sarana dan prasarana yang tersedia, sumber daya manusia GTK, intake siswa dan tingkat penyebaran covid 19.

Menurut mantan Kasubag Keuangan Disdik Sulsel ini bahwa, ada tiga hal penting yang menjadi agenda dalam implementasi Kurikukum 13 yaitu : penguatan pendidikan karakter, penguatan literasi dan pembelajaran abad 21.

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) tidak terlepas dari program nawa cita yang menjadi visi Presiden yang berfokus pada nilai nasionalis, integritas, mandiri, gotong royong dan religius.
Sedangkan Penguatan Budaya Literasi ditumbuhkan melalui integrasi dalam pembelajaran, utamanya dalam penerapan pendekatan saintifik. 

Skenario pembelajaran diharapkan juga mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis (critical thinking) dan penilaian hasil belajar pada level HOTS siswa, dimana pointnya untuk menemukan dan menyelesaikan masalah. Hal tersebut diharapkan akan tergambar pada rencana perangkat pembelajaran guru, tandasnya.

Pada kurikulum 13 juga diharapkan dapat di implementasikan pembelajaran abad 21, hal ini untuk menyikapi tuntutan zaman yang semakin kompetitif.

Pembelajaran abad 21 juga harus mengembangkan kreatifitas guru, penggunaan komunikasi melalui teknologi informasi dan berkolaborasi.

Selain itu, Syarkawi juga mengharapkan persiapan yang lebih matang untuk pelaksanaan Asesmen Nasional yang rencana dilaksanakan pada September mendatang, baik perangkat komputer, guru dan siswa. Sekalipun Asesmen Kompetensi Minimal ini bukan penilaian secara individual akan tetapi akan menjadi barometer keberhasilan pengelolaan pendidikan di sekolah, jelasnya.

Pada kesempatan tersebut Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX juga memaparkan materi “ Kompetensi Guru Mata Pelajaran” untuk menambah wawasan dan pola pikir guru di SMK Negeri 5 Pangkep.

Hadir pada kegiatan tersebut, Hj. Fatmawati, SH, M.Pd, Pengawas Pembina Satuan Pendidikan dan Jumaeda Nurda, SE, staf Cabang Dinas Pendidikan Wil.IX Pangkep

*QMH.YUN*
loading...

TerPopuler