LUWU. WARTA SULSEL. ID - PT Masmindo Dwi Area (MDA) melaksanakan prosesi adat
Mangngolo Ri Arajang di Kedatuan Luwu pada Minggu sore (15/6) sebagai bagian dari rangkaian sosialisasi kegiatan peledakan (blasting) yang terukur dan terkendali, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Prosesi ini merupakan wujud penghormatan MDA terhadap kearifan lokal sekaligus permohonan restu adat sebelum menjalankan tahapan penting dalam operasional pertambangan.
Kegiatan berlangsung di Salassae Kedatuan Luwu dan dipimpin langsung oleh YM Cenning Luwu Hj Andi ST Husaima, Opu Daeng Ripajung, dan perwakilan Kedatuan Luwu. Prosesi turut dihadiri oleh Anak Tellue, Maddika Bua, Maddika Ponrang, Makole
Baebunta, dan juga pemangku adat perwakilan dari Latimojong, Maddika Ulusalu,
serta jajaran manajemen MDA yang dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang (KTT).
Prosesi Mangngolo Ri Arajang merupakan bentuk penghormatan terhadap nilai adat dan spiritual masyarakat Luwu, yang secara simbolis menjadi permohonan restu dari seluruh mahluk hidup, baik yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata untuk kelancaran suatu hajat besar, termasuk rencana kegiatan pertambangan.
Dalam sambutannya, YM Opu Cenning, diwakili oleh YM Maddika Bua, menyampaikan bahwa setiap langkah besar di tanah Luwu sebaiknya dimulai dengan niat baik dan penghormatan terhadap adat. Blasting adalah bagian dari kegiatan industri yang tentu telah melalui perhitungan teknis.
"Tapi di Luwu, kami percaya bahwa setiap gerak harus selaras dengan restu budaya dan kearifan lokal. Kami menyambut baik langkah MDA yang datang meminta restu, bukan hanya menjalankan kewajiban teknis, tapi juga menghormati nilai-nilai leluhur
kami,” pungkas Maddika Bua.
Sebelumnya, MDA telah melakukan sejumlah sosialisasi teknis kepada masyarakat
di sekitar area tambang, serta berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Luwu,
Forkopimda dan perangkat desa.
Dalam sosialisasi tersebut, Kepala Teknik Tambang MDA (Masmindo Dwi Area), Mustafa Ibrahim, menjelaskan, bahwa aspek keselamatan, radius aman peledakan, hingga prosedur mitigasi dampak.
"Peledakan (blasting) merupakan bagian krusial dari proses pertambangan yang
dilakukan secara aman dan terkendali.
Blasting kami rancang dengan standar keselamatan yang tinggi dan telah memenuhi unsur perizinan dari kepolisian serta Kementerian ESDM," jelas Mustafa Ibrahim.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan kolaboratif MDA dalam membangun relasi yang kuat dengan masyarakat dan lembaga adat. Prosesi ini sekaligus menjadi pengingat bahwa pertambangan tidak hanya mengenai teknik dan investasi, tetapi juga soal kepekaan serta penghormatan terhadap nilai-nilai yang hidup di masyarakat.
*QMH. Andi Polyogama Anthon. Yudhi*
