MAKASSAR.WARTASULSEL.ID-Pengamat seni dan seorang koreografer handal Baghawan Ciptoning menilai Sulawesi Selatan, khususnya kota Makassar sangatlah menarik sebagai zona diselenggarakannya berbagai kegiatan seni, baik temporer maupun tradisi.Ia melihat selain sebagai pintu gerbang Indonesia timur, juga merupakan wilayah yang menjadi sorotan dalam berbagai hal dari Indonesia bagian Barat.Belum lagi bermukimnya sejumlah seniman potensial diberbagai bidang seni,
" Saya melihatnya sangat sexy, tinggal bagaimana para sahabat pekerja seni mengelolahnya setiap kegiatan secara profesional dan proporsional " ujarnya saat ditemui disalah satu Warkop dibilangan Jln G.Latimojong Kamis petang ( 9/6)
Lulusan S2 ISI jokyakarta asal solo ini lebih jauh berujar, saya tidak tahu persis apakah kegiatan seni lesuh karena vandemi atau memang volume kegiatannya harus lebih ditingkatkan dan juga perlunya banyak kegiatan diskusi atau dialog kesenian dengan segala aspek hingga semua event yang diselenggarakan dapat menasional dan dikerling oleh sponsor siip untuk event yang berskala lebih besar.
Kata baghawan Ciptoning yang saat ini menjadi dosen seni luar biasa di UNM, dari hasil penelitiannya, hampir semua daerah gagap dalam hal pemasaran sebuah karya kreatif kesenian yang digelar, untuk soal ini dia menyarankan agar seniman sejatinya mengikuti workshop penyusunan program dan sistem pemasaran sehingga event yang digelar tidak kedodoran oleh pecinta seni yang ada di masyarakat.
" Saya yakin penonyon seni tidak sedikit di masyarakat, hanya biasanya informasi yang tidak sampai ke telinga publik." Jelas Mas Cip, panggilan akrab Baghawan Ciptoning.
Diakhir perbincangan, mas Cip yang didampingi Maestro Tari Nurlina Syahrir, Maestro Fotografer Gunawan Monoharto, Yudistira Sukatanya dan Dewi Ritayana, mengakui siap berbagi pengalaman dari apa yang didapatkan selama show diluar negeri,
" ya bukan mau mengajar atau menggurui tapi buatlah kegiatan untuk kita diskusi yang sipatnya saling mengisi" tandas Mas cip.
*QMH.WS*