BONE.WARTASULSEL.ID-
Sektor pariwisata menjadi alternatif pemerintah daerah dalam upaya menggenjot PAD, termasuk obyek wisata alam yang menyajikan pohon pinus Desa Bulutanah Kecamatan Lappariaja Kabupaen Bone, Sulsel.
Untuk sampai ke tempat wisata tersebut, masyarakat harus melewati jalan poros Makassar Bone, tepatnya poros Tanabatue menuju arah Sinjai dan kota Bone, jika dari Makassar sebelum pertigaan masuk ke Kabupaten Soppeng, maka pengunjung harus berbelok kiri dan memasuki kawasan sekitar 12 kilometer dengan jalur pendakian tetapi kondisi jalan yang mulus.
Saat memasuki kawasan tersebut kita akan menikmati alam pegunungan yang sejuk dengan suhu dingin yang mirip Malino Kabupaten Gowa dan sebelum tiba di lokasi juga kita menyaksikan di sisi kiri lembah dan bukit mirip bukit teletubis, inilah keistimewaan obyek wisata alam pohon pinus Desa Bulutanah Kabupaten Bone.
Saat penulis tiba di.lokasi wisata pada 14 November 2021 lalu jarum jam sudah menunjukan pukul 14.30 namun cakrawala langit terlihat pekat serta suhu dingin yang menusuk, namun rombongan alumni SMAN 5 Lappariaja yang berdomisili di Makassar tetap semangat dan cuek dengan hawa dingin, satu persatu menaiki anak tangga setjnggi 10 meter menuju loket pembelian karcis masuk, sesekali menerawang ratusan pohon pinus yang rindang dan menjulang.
Bahkan para pengunjung tersebut antusias dan melakukan selfi dari bawah pohon pinus.
Salah seorang petugas pintu masuk, Asmal yang di wawancarai mengatakan bahwa, obyek wisata pohon pinus Bulutanah ini baru sekitar satu tahun beroperasi sehingga arus pengunjung masih terbilang relatif.
Menurutnya, obyek wisata ini kita buka setiap hari, namun biasanya arus pengunjung meningkat pada hari sabtu dan minggu, ujarnya.
Untuk tarifnya juga hanya Rp.3.000 per orang jika kunjungan biasa dan Rp.5.000 untuk Camp, jelasnya.
Dan sejak resmi dibuka maka pengelolaannya di tangani Koperasi Serba Usaha Labombe (KSUL) Desa Bulutanah, tutur Asmal yang di benarkan Erna yang juga bagian administrasi karcis.
Dia berharap agar kunjungan wisata bisa lebih meningkat guna menggerakkan perekonomian desa. Ini salah satu pemberdayaan dan pe ningkatan ekonomi masyarakat desa dan menanggulangi angka pengangguran, tandasnya.
*QMH.AHAS.YUN*