BONE-WARTASULSEL.Id. Wakil Bupati Bone, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP, MM memandang pentingnya Manajemen Risiko dalam tata kelola pemerintahan, hal tersebut diungkap pada saat membuka secara resmi Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Risiko lingkup Pemkab Bone yang digelar di Hotel Helios, Jalan Langsat, Kota Watampone, Selasa, 30 September 2025.
Kegiatan ini digelar dengan bekerja sama antara Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan Inspektorat Daerah Kabupaten Bone.
Dihadiri tim BPKP yang dipimpin Heri Jumpono Kurniawan, para kepala OPD, sekretaris, PPTK, serta undangan lainnya.
Plt. Inspektur Daerah Bone, Essau Stevanus Jalub Huwae, menyebut bimtek ini bagian dari penguatan Sistem Pengendalian Intern Terintegrasi (SPIP).
“Target kita tetap berada pada level 3 penuh, tapi yang lebih penting adalah penerapan manajemen risiko secara efektif,” jelas Essau.
Wabup Bone menegaskan, manajemen risiko merupakan instrumen penting dalam tata kelola pemerintahan.
“Kinerja pemerintah harus terlihat, baik kuantitatif maupun kualitatif. Karena itu, birokrasi harus responsif, transparan, dan membangun komunikasi dua arah dengan masyarakat,” tegas Andi Akmal.
Wabup juga menyoroti pendapatan daerah yang dinilai belum maksimal.
“PAD bukan hanya tanggung jawab eksekutif, tapi tugas bersama. Karena itu, saya berencana menghadirkan KPK untuk memberi pemahaman kepada aparat dan wajib pajak,” tegasnya. (*)

