BONE.WARTASULSEL.ID- Aksi mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII ) Bone kembali menggelar unjuk rasa di halaman Kantor Bupati Bone, jalan Ahmad Yani, Kota Watampone, Sulawesi Selatan, Kamis, Tanggal 17/6/2021.
Demonstran kembali menuntut penolakan dana pinjaman PEN karena dinilai peruntukannya tidak terlalu tepat sasaran untuk masyarakat dan aksi tersebut diwarnai saling dorong di pintu masuk kantor Bupati Bone dengan petugas Pengamanan Dalam ( Satpol PP ) yang dibackup anggota kepolisian POLRES Bone.
Dimana saat itu pengunjuk rasa tidak diperbolehkan masuk dihalaman kantor Bupati sehingga terjadi saling dorong antara pengunjuk rasa dengan Satpol PP Bone.
Setelah bernegosiasi dengan KAPOLRES Bone, pengunjuk rasa akhirnya diperbolehkan masuk kedalam dan menyampaikan tuntutannya.
Aksi kedua kalinya dilakukan karena pada minggu lalu sudah melakukan aksi yang sama namun belum ada kejelasan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bone, Drs. H. Andi Islamuddin saat menerima aspirasi ini mengatakan, pada saat dialog kemarin semua sudah dijelaskan apa yang menjadi dasar Pemerintah mengenai dana pinjaman PEN ini.
“Ini tidak lepas dari kasus pandemi yang masih melanda Negeri, ada beberapa angaran yang dipangkas yang nilainya ratusan milyar karena covid-19,". jelasnya.
"Dengan adanya PEN ini Pemerintah Daerah mengajukan usulan di tahun 2020 dan diterima di tahun 2021.
Setelah dilakukan peninjauan akhirnya usulan diterima dan dinilai Bone berhak mendapatkan dana PEN tersebut yang diperuntukan untuk membangun infrastruktur di Kabupaten Bone.
Adapun bunga mengenai pinjaman tersebut yang akan dibayarkan Pemerintah Daerah setiap tahun itu tidak dibebankan kepada masyarakat melainkan dibayar oleh Dana Alokasi Umum ( DAU ).
Seharusnya anak anakku mahasiswa membantu kami untuk mengawal dana PEN ini secara baik-baik sehingga efeknya jelas dirasakan oleh masyarakat Bone,” kata Andi Islamuddin.
Setelah mendengar penjelasan SEKDA Bone, mereka membubarkan diri menuju kantor DPRD Bone.
* QMH* AHAS*
