Wujudkan Moda Transportasi Kereta Api, IKAT Unhas dan BPKA Sulsel Kerjasama Gelar FGD Perkeretaapian
hj
hj
hj
hj
hj
kapolres'
kapolres'
kapolres'
kapolres'
kapolres'
kapolres'

Wujudkan Moda Transportasi Kereta Api, IKAT Unhas dan BPKA Sulsel Kerjasama Gelar FGD Perkeretaapian

Kamis, 10 Juni 2021,


MAKASSAR.WARTASULSEL.ID-Ikatan Alumni Transportasi Sekolah Pascasarjana (IKAT) Universitas Hasanuddin dan Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) kerja sama menyelenggarakan Sosialisasi dan Forum Group Discussion (FGD) Perkeretaapian yang mengangkat tema "Embrio Sistem Transportasi Berbasis Rel dalam Mendukung Pembangunan IKN dan Indonesia Bagian Timur". Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian HUT IKAT Unhas ke-15.


Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.00 Wita, secara luring terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan, di Hotel Claro, Makassar, serta terhubung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Kamis (10/6). 

FGD ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai pemangku kepentingan, yaitu Ir. Hasbudi, ST., MT (Balai Perkeretaapian Sul-Sel), Junaidi, ST., MT (PT Industri Kereta Api (INKA) Persero) Yudi Yunus (Kalla Group), Yayat Cadarajat (Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan), Drs. H. Syarif Syam (DPW Organda Sul-Sel). 

Hadir sebagai Panelis Prof. Dr-Ing. Ir. M. Yamin Jinca, MSTr (Guru Besar Transportasi Unhas), Ir. Lambang Basri, MT., Ph.D (Ketua MTI Sulsel), dan Dr.Eng. Ir. Muh. Isran Ramli, ST., MT (Ketua MASKA Sul-Sel).

Mengawali kegiatan, Ketua IKAT Unhas, Ir. Zepnat Kambu, ST., MT menyampaikan perkembangan kereta api saat ini semakin pesat seiring dengan perpindahan masyarakat terhadap penggunaan moda transportasi jalan ke moda transportasi kereta api. 

"Indonesia ingin sejajar dengan negara maju yang mengedepankan angkutan berbasis listrik, sehingga masyarakat memiliki akses mobilitas secara aman dan cepat. Dengan hadirnya kereta api di Sulsel, diharapkan dapat mendorong daerah lain yang berada di wilayah Indonesia Timur," jelas Ir. Zepnat. 

Kegiatan secara resmi dibuka oleh Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. Dalam sambutannya, Prof. Jamaluddin menyampaikan bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki banyak pulau, olehnya itu, dibutuhkan moda transportasi yang memadai sebagai akses konektivitas masyarakat. 

Sehingga secara efisien dapat membantu segala aktivitas antar wilayah, baik pada kegiatan distribusi logistik, maupun dipergunakan sebagai angkutan umum penumpang. 

"Kontribusi alumni sangat penting, salah satunya terhadap perkembangan transportasi di Indonesia. Pemenuhan SDM yang memiliki kompetensi khusus sangat diperlukan, agar cita-cita untuk menghadirkan transportasi yang membantu mobilitas masyarakat bisa terwujud," jelas Prof. Jamaluddin. 

Setelah pembukaan, kemudian dilanjutkan sesi diskusi. Ir. Hasbudi, ST., MT dari Balai Perkeretaapian Sulsel memaparkam milestone pembangunan dan pengoperasian kereta api Trans Sulawesi, Makassar- Parepare. Program pemerintah tersebut akan diproses lebih cepat dalam membangun pengelolaan sarana dan prasana perkeretaapian. 

Balai Perkeretaapiaan Sulsel memiliki fungsi menyusun perencanaan, pelaksanaan, grafik perjalanan pengusulan tarif angkutan, dan standar operasional. Olehnya itu, Balai Perkeretaapian akan melaksanakan seminar dan diskusi untuk mewadahi masyarakat untuk berdiskusi bersama. Dengan demikian, diperlukan peran dari beberapa pihak demi mewujudkan proses moda transportasi kereta api. 

"Pembangunan rel kereta api Makassar-Parepare sudah dilakukan sejak tahun 2015. Pada target perencanaan, seharusnya telah selesai ditahun 2020 lalu. Sehingga hal ini memang perlu dimaksimalkan kembali, dan kembali ditargetkan pembangunannya selesai di tahun 2024," jelas Ir. Hasbudi. 

Kontribusi dari berbagai sektor, seperti ekonomi, sosial, dan budaya juga turut berperan penting dalam mendukung pembangunan moda transportasi kereta api ini juga dibahas oleh narasumber lainnya.

Dalam FGD tersebut, direncanakan sebanyak 16 stasiun yang akan dibangun di wilayah Makassar-Parepare,yaitu, 2 stasiun di Kota Makassar, 2 stasiun di Kabupaten Parepare, 4 stasiun di Kabupaten Pangkep,2 stasiun di Kabupaten Maros dan 6 stasiun di Kabupaten Barru 

Setelah diskusi panel, kemudian dilanjutkan dengan diskusi para peserta FGD yang dipandu oleh Prof. Ir. Sakti Adji Adisasmitha, M.Si, M.Eng.Sc, Ph.D selaku moderator. Kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 14.30 Wita. 

Sebagai penutup rangkaian HUT IKAT Unhas ke-15, akan diselenggarakan Seminar Nasional Ketransportasian yang akan dihadiri oleh Menteri Investasi RI/Kepala BPKM Bahlil Lahadalia, S.E dan Menteri Perhubungan RI, Ir. Budi Karya Sumadi pada Minggu, 13 Juni mendatang.

*QMH.DHS*

loading...

TerPopuler