BONE.WARTASULSEL.ID- Peletakan batu pertama pembangunan kantor SP RRI Bone resmi dilaksanakan dengan ditandai peletakkan batu pertama oleh Direktur SDM dan Umum LPP RRI dan Bupati Bone, kemudian dilanjutkan KASREM 141 Toddopuli, Unsur FORKOPIMDA yang hadir, diantaranya yang mewakili DANDIM dan KAPOLRES, KAJARI dan SEKDA Bone di kompleks Stadion Gor Lappatau Bone, Kamis. 14 Oktober 2021lalu
Direktur SDM dan Umum LPP RRI, Drs. Nurhanuddin, MM mengatakan, lahirnya SP RRI Bone 7 tahun yang lalu berkat adanya 3 tokoh yang berperanan, termasuk salah satunya Bupati Bone, kemudian Kepala RRI Makassar saat itu, Nasir Ahmad dan tentu dipusat bagaimana bisa mewujudkan harapan ini adalah dengan adanya A. Muh. Galib, waktu almarhum di Komisi 1 DPR RI.
"Saya merasa berdosa kalau mendirikan RRI di seluruh Indonesia sebagai Kordinator Pendirian Stasiun Penyiaran seluruh Indonesia dari Daerah 3 T, masak dikampung saya sendiri tidak ada SP, alhamdulillah berkat perjuangan 3 tokoh ini sehingga berdirilah SP RRI Bone yang ke 45", Tutur alumni SMA Negeri 1 Watampone tahun 81.
Pembangunan gedung ini nantinya dilaksanakan secara bertahap atau Multi years dari 2021 hingga 2023.
" Saya tadi intip berapa biaya yang dibutuhkan dan digunakan untuk gedung 2.5 M, sementara untuk keseluruhan 7.5 M," terangnya.
Dia menambahkan, dengan adanya pembangunan gedung baru ini, secara otomatis SP RRI Bone beralih status dari Stasiun Produksi menjadi SATKER mandiri", jelasnya.
Mantan reporter Istana Negara ini berharap, keberadaan RRI di Bone tentu dituntut dapat mengakselerasikan antara pemerintah daerah dengan masyarakat melalui jembatan penyampaian informasi.
" Banyak kegiatan Bupati dan itu sudah bagus, tetapi dalam konteks radionya, dimana suara aspirasi dan pembangunan, suara Bupati Bone dalam mengkonsolidasikan program-program kepada masyarakatnya," harapannya.
" Mana suara masyarakat memberikan informasi secara solutif kepada Bupatinya, ini masih langkah terdengar secara nasional, karena itu peran RRI di Bone sangat strategis untuk mendukung pembangunan daerah," tambahnya.
LPP RRI adalah media negara bertujuan menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah menyampaikan programnya, dan Masyarakat menyampaikan berbagai aspirasinya sehingga terjadilah selusi trrhadap problem yang dihadapi, saya mohon dengarkanlah RRI sebagai sarana untuk memantau dan mengevaluasi bagaimana kondisi daerah kita, pak Bupati mendengarkan RRI untuk mngetahui bagaimana aspirasi Masyarakatnya dan sekaligus gunakan RRI sebagai corong untuk menyampaikan program program sehingga diterima dengan baik, irulah eksistensi Radio Republik Indonesia, dan saya ingatkan kapada penyelenggara RRI disini, RRI tidak boleh menyiarkan fakta walaupun fakta itu benar tapi sifatnya me!buat kegaduhan, kegalauan, kerisauhan dan kekacauan ditengah Masyarakat", harap Nurhanuddin.
Bupati Bone, Dr. H. Andi Fahsar M Padjalangi, MSi berharap pembangunan gedung baru SP RRI Bone dapat dipercepat dan kembali diresmikan sehingga kantor ini disamping memilki fungsi penyiaran publik, akan tetapi juga sebagai ikon di Bone.
" Semoga pembangunan gedungnya cepat selesai dan kembali diresmikan. Untuk peresmian, kalau perlu melalui Direktur SDM, kami mengundang atau saya siap menghadap pak Direktur Utama RRI seperti yang saya lakukan ke Kepala Perpustakaan Nasional terkait rencana peresmian gedung baru Perpus di Bone," tanbahnya.
Bupati dua periode ini mengakui bahwa, keberadaan RRI di Bone tentu tidak dapat dipisahkan antara pemerintah daerah dan masyarakat. Karena itu, fungsi dan peran RRI sangat dibutuhkan oleh semua pihak termasuk mengimbangi serangan berita bohong atau Hoax.
" Sarana medsos yang kencang saat ini, diharapkan radio ini bisa mengimbangi terutama didalam mengedukasi masyarakat sesuai pesan pak Direktu tadi," tutup A. Fahsar, Bupati Bone.
**QMH *AHAS**