PALOPO.WARTASULSEL.ID- Dampak hujan deras yang melanda Kota Palopo, Minggu, 7 November 2021 mengakibatkan beberapa rumah warga digenangi oleh air, tak hanya itu, warga Kelurahan Pentojangan Kecamatan Telluwanua, juga, harus mengungsi.
Terkait hal itu, Koordinator Luwu Raya/Ka. Biro dari Media WARTA SULSEL. ID-, saat berada di Lokasi Pentojangan, dan melakukan wawancara langsung kepada Bhabhinkamtibmas Pentojangan Bapak Sahrul, ia menjelaskan, iya benar, terjadi luapan air, saya dari dalam dan air sudah merembes ke rumah warga.
" Air sudah merembes ke rumah warga, dan saya mengarahkan warga untuk ke tempat yang agak tinggi, " Ujar Sahrul kepada Media ini, 8 November 2021 (Dini hari).
Lalu, karena air baru merembes ke rumah warga, jadi kami arahkan warga untuk meninggalkan rumah.
" Kami arahkan untuk meninggalkan rumah untuk sementara, dan beberapa titik jalan raya sudah dipenuhi air dan tidak bisa dilalui kendaraan. Selain itu, terjadi kemacetan dikarenakan, terjadi pertemuan kendaraan, sedangkan jalan kecil, " Cetusnya.
Sementara itu, di lokasi yang sama, Lurah Pentojangan, Andi. Irwan Syarif, AMD, saat dikonfirmasi langsung dari media yang sama, ia mengatakan, waktu banjir yang terjadi tepatnya malam Minggu lalu, 6 November 2021, merendam 325 rumah.
" Merendam 325 rumah dan ketinggian air sekitar pinggang orang dewasa, " Ujarnya.
Dan daerah yang terendam, mulai RW 1 hingga RW 4 dan RW 5 sebagian, dan kurang lebih seribu warga yang diungsikan.
" Kurang lebih seribu warga yang diungsikan terutama Anak-anak, Ibu-ibu dan lansia, " Ungkapnya.
Irwan Syarif, menjelaskan, dalam kurun waktu 7 bulan ini sudah 5(Lima) kali terjadi banjir, dan malam Minggu kemarin yang terparah.
" Malam minggu kemarin yang terparah, kurang lebih 100 hektar sawah yang belum panen terendam air lumpur, " Jelas Irwan.
Untuk malam ini, banjir tidak sebesar dan sederas malam minggu kemarin.
" Tidak sebesar dan sederas malam minggu kemarin. Rumah yang terendam sekitar puluhan rumah dan warga yang dievakuasi kurang lebih 30 orang, berada di RW 1, " Ungkapnya.
Menurutnya, untuk penanganan banjir yaitu jangka pendek adalah normalisasi sungai.
" Jangka pendek normalisasi sungai dan untuk jangka panjang membangun talud sepanjang 2,5 km, " Pungkas Irwan Syarif, saat bersama warga di lokasi banjir.
Hingga berita ini diterbitkan, Tim BPBD Kota Palopo, Damkar, Tagana Dinsos, PMI Palopo, dan Jajaran Kepolisian Polres Palopo, Babinsa Pentojangan Mhicael, Bhabhinkamtibmas Pentojangan Sahrul, masih berada di lokasi luapan air.
Sekira pukul 01:30 Wita (Dini hari) hujan telah reda, demikian pula air mulai surut namun akses jalan raya di wilayah tersebut, belum sepenuhnya dapat dilalui oleh kendaraan.
*QMH. Yoga*