Dr.Basri : Bukan Hanya SMK, Anak Ketunaan Juga Punya Ketrampilan Vokasi
simak'
pemkab'
pemkab'
bimbel'
palopo'
literasi'

Dr.Basri : Bukan Hanya SMK, Anak Ketunaan Juga Punya Ketrampilan Vokasi

Sabtu, 04 Desember 2021,


MAKASSAR. WARTASULSEL.ID-Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) pada 3 November 2021 di SLB Negeri 1 Makassar banyak menyita perhatian dari ajang pertunjukan hingga karya dan skill anak ketunaan memberi warna tersendiri termasuk dalam peringatan HDI ikut sejumlah stand pameran dari SLB yang menampilkan karya.

Demikian diungkapkan Kabid PKLK Disdik Sulsel Dr.Basri, S.Pd, M.Pd saat di wawancarai di Aula SLBN 1 Parangtambung, Makassar  Sabtu, 4 Desember 2021 jelang penutupan acara.

Menurutnya, dalam kegiatan tersebut kita mencoba melibatkan dan mengembangkan bakat minat anak ketunaan serta keterampilan yang mereka miliki sehingga kita juga berharap bahwa kegiatan ini mampu memotivasi dan memacu spirit bagi mereka untuk belajar agar tidak lagi terjadi perbedaan antara anak-anak yang punya kesempurnaan fisik dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus.

Kami berharap bahwa anak berkebutuhan khusus  kita  berikan kesempatan dan  berharap  berkompetisi sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga persiapan menyongsong masa depannya lebih baik.

Kegiatan festival disabilitas yang kita lakukan dalam rangka Hari Disabilitas Internasional juga sebagai momentum untuk mengukur soal apa dikerjakan sekolah kita selama ini termasuk program-program apa yang dikembangkan sehingga kegiatan di sekolah berorientasi kepada pembelajaran yang adaptif dan menyenangkan yang dilakukan oleh guru itu betul-betul diarahkan untuk bagaimana siswa siap memasuki lingkungan atau kehidupan yang baru pasca melewati sekolah formal terutama di SMALB. 

Ini juga salah satu upaya kita untuk memberikan support dan dukungan kepada program prioritas Gubernur Sulsel di mana salah satu program adalah pendidikan karakter yaitu bagaimana anak-anak kita itu bisa bersikap, bisa bertutur sesuai dengan adat kebiasaan dan adat di Sulawesi Selatan.

Khusus untuk yang beragama Islam lanjut Basri, kita berharap setelah tamat SMALB yang tunanetra itu sudah menghafal Alquran dan seperti kemarin kita coba tampilkan di acara pembukaan itu pembacaan ayat suci Alquran yang kita pilih salah satu surah untuk kita tampilkan 15 siswa tunanetra untuk membaca ayat suci Alquran secara estafet ternyata kita berhasil dan itu salah satu cara mengukur bagaimana pengembangan dan pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah.

Jadi kami di sekolah luar biasa tidak hanya melakukan program-program itu tetapi kita juga mengukur kita mau ada output agar apa yang kita lakukan itu dan jelaskan masalah pendidikan karakter dengan pembacaan AlQuran setiap hari Jumat dilakukan di sekolah begitu juga agama yang lain mereka  kita dorong untuk mengembangkan karakter sesuai dengan pendekatan pendekatan agama yang dianutnya.

Basri juga menyebut bahwa Hari Disabilitas internasional tahun 2021 ini menorehkan sejarah baru bagi kita di Dinas Pendidikan karena ini pertama kalinya kita menampilkan semua jenis ketunaan ada tunanetra, autis dan kita kasih kesempatan untuk mewarnai kemudian kita sudah melakukan juga kerjasama dengan organisasi-organisasi anak ABK dan ada beberapa organisasi orang tua siswa.

Yang pasti bahwa ini momentum yang baik karena kita sudah melibatkan unsur-unsur yang ada terutama selama ini yang tidak tersentuh adalah sekolah sekolah ini semua hadir, jelasnya.

Memang luar biasa karena kita selalu memberi motivasi dan semangat agae anak kita orang tua  siswa itu punya spirit dan semangat untuk tidak putus asa.
Bahwa anak-anak ini kalau di bina dan diberikan kegiatan dibagikan program yang terukur jelas mereka bisa juga tampil sesuai dengan bakat dan minatnya.

Bisa kita saksikan selama tiga hari di sini itu sulit kita membedakan  anak yang anak disabilitas kalau misalnya dia menyanyi suaranya sama sekali kita tidak percaya kalau mereka itu anak tunanetra kalau dia mengaji kita sekarang tidak percaya kalau mereka begitu juga kalau dia menari menari itu kita tidak percaya kalau dia anak tuna.

Bicara soal skill dan  keterampilan anak tuna juga bisa misalnya, menjahit, memperbaiki mesin yang rusak kemudian juga beberapa keterampilan keterampilan vokasi membuat kue, tata boga kemudian merias  itu semua sama yang dilakukan di sekolah menengah kejuruan, tutur Basri.

Ini sebuah pertanda bahwa kalau kita lihat di beberapa stand pameran yang ada jadi luar biasa sekali mereka mampu membuat tas.

Inilah yang kita dorong ke depan sehingga 87 sekolah di Sulsel kita berharap semuanya punya keterampilan khusus semua, tandasnya.

*QMH.YUN*
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'
simak'

RINGKASAN AKUN PEMERINTAH KAB. BONE T.A. 2025

TerPopuler