OPPENG.WARTASULSEL.ID– Ketika ruang kelas berpindah ke layar gawai, para guru di SDN 7 Salotungo tidak menyerah pada keterbatasan. Justru di tengah tantangan, lahir kreativitas dan semangat baru untuk terus menyalakan cahaya pendidikan,1/9/2025
Kepala SDN 7 Salotungo, Abdul Asis, S. Pd I, menegaskan bahwa guru-guru di sekolahnya selalu berusaha menyesuaikan metode pembelajaran dengan kondisi siswa, sarana prasarana, serta arahan dari sekolah dan dinas pendidikan. “Tugas guru bukan hanya mengajar, tetapi juga memastikan anak-anak tetap merasakan kasih sayang, perhatian, dan semangat belajar meski tidak bertemu langsung,” ungkapnya penuh haru.
Beragam cara telah ditempuh para pendidik SDN 7 Salotungo dalam menghidupkan kelas daring:
1. Aplikasi Meeting Online
Zoom, Google Meet, hingga Microsoft Teams menjadi ruang pertemuan virtual. Di sana, guru bisa menyapa, berdiskusi, bahkan memberi motivasi langsung kepada murid.
2. Platform Belajar
Google Classroom, Moodle, Edmodo, maupun aplikasi pendidikan lainnya digunakan guru untuk berbagi materi, memberi tugas, dan menilai hasil karya siswa dengan lebih terstruktur.
3. Media Sosial & Chatting
WhatsApp Group, Telegram, dan Messenger menjadi jembatan komunikasi yang paling sederhana. Melalui pesan singkat, voice note, gambar, hingga video, guru tetap hadir mendampingi anak didiknya.
4. Video Pembelajaran
Guru tak segan merekam penjelasan materi dengan perangkat sederhana. Video itu dibagikan melalui YouTube, Google Drive, atau WhatsApp, sehingga anak-anak bisa belajar kapan saja.
5. Materi Tertulis
Modul, e-book, file PDF, hingga slide PowerPoint dibagikan untuk mendukung belajar mandiri. Dengan cara ini, siswa dapat tetap membaca dan memahami materi meskipun akses internet terbatas.
6. Tugas dan Proyek
Kreativitas anak-anak terus diasah lewat prakarya, poster, cerita, atau eksperimen IPA sederhana dari rumah. Setiap karya menjadi bukti bahwa semangat belajar tak pernah padam.
7. Kuis dan Evaluasi Online
Google Form, Quizizz, Kahoot, hingga Wordwall menjadikan evaluasi terasa seperti permainan. Anak-anak belajar dengan gembira sambil tetap mengasah pengetahuan.
8. Blended dengan Luring
Bagi siswa yang sulit mengakses internet, guru menyiapkan lembar tugas cetak yang bisa diambil di sekolah sesuai jadwal. Semua dilakukan dengan disiplin protokol kesehatan dan mengikuti imbauan pemerintah.
Dengan kombinasi berbagai metode tersebut, guru-guru SDN 7 Salotungo telah membuktikan bahwa pendidikan tidak pernah berhenti. Meski jarak memisahkan, semangat mengajar dan belajar tetap menyatukan.
“Kami percaya, setiap keterbatasan bisa menjadi jalan untuk menemukan cara baru. Yang terpenting, anak-anak tetap bahagia belajar dari rumah,” tutup Abdul Asis penuh optimisme.