BONE-WARTASULSEL.Id. Di Focus Group Discussion (FGD) mengenai Pengembangan Bola Soba, yang digelar Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone, sebagai rangkaian agenda Festival Bone Riolo, Wakil Bupati Bone, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, S.P., M.M., memberikan kepastian nasib pembangunan Bola Soba. Walaupun diakui ada kendala besar di sektor anggaran dan proritas anggaran yang masih fokus dan terbagi dengan perbaikan jalan rusak, Wabup Bone menegaskan komitmen Pemkab untuk meneruskan proyek pembangunan Bola Soba tersebut.
Penegasan Wakil Bupati Bone disampaikan saat membuka dengan resmi kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pengembagan Bola Soba, yang berlangsung di Aula Hotel Grand Nur Bone, Jumat, 24 Oktober 2025.
Turut dihadiri, Kadis Kebudayaan, Kadis BMCKTR, Kadis Pariwisata, Anggota DPRD dari Komisi IV, Sulfiana Legislator Partai Gerindra, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan SULSEL, Ketua dan anggota TACB Kabupaten Bone, Ketua PD Muhammadiyah Bone, Ketua NU Bone, FKUB Bone dan Majelis Pengurus Masjid.
Andi Akmal menyoroti pentingnya warisan budaya Bone yang luar biasa, sambil menyayangkan musibah terbakarnya Bola Soba. Sebagai pemerintahan yang menjunjung tinggi asas keberlanjutan, ia menyatakan bahwa Pemkab wajib melanjutkan ide dan upaya pembangunan yang telah dirintis oleh Bupati sebelumnya.
Mantan Anggota Komisi IV DPR RI dua periode, dan anggota Banggar 2 periode di DPR serta 2 periode DPRD Provinsi SULSEL menyadari bahwa proyek ini sempat memicu pro dan kontra di tengah masyarakat. Andi Akmal mengakui, hal ini sebagian besar disebabkan oleh lemahnya sosialisasi dan komunikasi dari pihak Pemkab.
“Kami melihat bahwa komunikasi publik ini yang perlu kami perbaiki, sehingga kebijakan-kebijakan pemerintah daerah ini bisa dipahami dan yang paling penting, bisa didukung oleh masyarakat kita serta semua pemangku kepentingan yang ada di Bone,” jelas Wabup Bone, Andi Akmal.
Pemerintahan dengan tagline beramal ini dihadapkan pada dilema anggaran. Di satu sisi, ada desakan untuk menuntaskan Bola Soba. Di sisi lain, Pemkab harus mengalokasikan dana untuk perbaikan jalan rusak yang kondisinya sangat memprihatinkan dan menjadi keluhan utama masyarakat.
Wabup Bone menjelaskan, meskipun ia dan Bupati memiliki semangat tinggi untuk menuntaskan Bola Soba, mereka harus bijak dalam menentukan prioritas demi menghindari kesalahan tata kelola.
“Tidak ada niat kami untuk tidak melanjutkan pembangunan Bola Soba, karena ini milik kita semua. Namun, kami harus memastikan pembangunan Bone ini harus berkelanjutan, dan saat ini kami juga tidak tahan melihat jalan di Bone yang begitu banyak rusak sehingga perlu perhatian,” jelasnya.
Ia pun mengajak semua pihak, mulai dari OPD, organisasi keagamaan, tokoh masyarakat, hingga mahasiswa, untuk bertukar pikiran secara terbuka.
Wabup menekankan bahwa pemerintah saat ini harus banyak mendengar masukan karena masyarakat menuntut akuntabilitas dan kinerja yang transparan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone, Andi Murni AL, S.E., M.Hum., selaku ketua pelaksana kegiatan, menjelaskan bahwa FGD ini merupakan forum resmi untuk menjaring pandangan masyarakat secara luas. Kegiatan ini sengaja digelar untuk memfasilitasi dialog konstruktif antara pemerintah dan publik mengenai proyek Bola Soba.
"Kegiatan Focus Group Discussion ini kami gelar sebagai bentuk nyata keseriusan Pemerintah Daerah dalam mendengarkan setiap masukan, saran, dan kritikan terkait dengan pembangunan Bola Soba," jelas Andi Murni AL.
Ia berharap melalui forum ini, semua pihak dapat menemukan titik temu terbaik demi kelanjutan proyek yang menjadi ikon budaya Bone tersebut.*QMH*AHAS*

