Dua Pemuda Dianiaya oleh OTK di Salah Satu Kafe, Kautzar: Saya Ikut Dipukul, Kasat: Pemeriksaan
simak'
bupati
bupati bone
masmindo

Dua Pemuda Dianiaya oleh OTK di Salah Satu Kafe, Kautzar: Saya Ikut Dipukul, Kasat: Pemeriksaan

Senin, 20 Oktober 2025,

PALOPO. WARTA SULSEL. ID - Dua pemuda bernama Muh. Sukran Marjun, mahasiswa (24) yang berdomisili di Kecamatan Bara, dan Muh. Kautzar (20), karyawan swasta asal kecamatan yang sama, mendatangi Polres Palopo, untuk melaporkan dugaan penganiayaan oleh sejumlah OTK (Orang Tak Dikenal).

Mereka berdua selain menjadi korban, juga mengaku sebagai pelapor atas dugaan tindak kekerasan berupa pengeroyokan dan penganiayaan di Cafe Up Street, Jl. K.H. Moh. Kasim, Kelurahan Tompotikka, Kecamatan Wara, Kota Palopo. Sabtu, 18 Oktober 2025.

Dari keterangan salah satu korban, Muh  Kautzar, di ruang SPKT Polres Palopo, mengatakan, bahwa dirinya bersama tiga rekannya tengah duduk di meja nomor 4, (samping toilet). Kami sedang menikmati live musik dan sembari meminum minuman yang diduga minuman beralkohol merk “API”.

"Namun sekira pukul 00.15 Wita, datang seorang perempuan tak dikenal menghampiri teman saya Sukran Marjun, dan mengaku berteman dengan pacar korban,"  ujarnya.

Tak lama berselang waktu, seorang pria datang, dan langsung mencengkeram baju teman saya, hingga robek. Kemudian, terjadi pertengkaran.

"Saat itu, saya (Kautzar), berusaha melerai, namun justru saya ikut dipukul di bagian kepala sebelah kiri, oleh pria tersebut,"  cetusnya.

Dalam situasi yang tidak kondusif, salah satu pegawai kafe (belum diketahui namanya) sempat menenangkan dan meminta Sukran untuk menyelesaikan masalah di luar kafe. Akan tetapi, saat berada di luar, Sukran kembali diserang oleh beberapa orang tak dikenal. 

"Ia dipukul di bagian kepala dengan menggunakan benda menyerupai ikat pinggang, ditendang di pinggang, serta didorong hingga tersandar di pintu kios dekat kafe. Akibatnya, korban mengalami luka robek di kepala bagian kiri, bengkak pada lengan kanan dan pipi, lecet di tengkuk serta pundak kanan,"  ungkapnya.

Akibat dari itu, kemudian kami membawa Sukran, ke RS Palemmai Tandi Palopo untuk mendapatkan perawatan medis.

"Kami tidak mengenal para pelaku. Namun, kami sempat mendengar dari salah satu pengunjung, bahwa salah satu pelaku diduga merupakan oknum anggota,"  imbuhnya.pungkas Kautsar, sembari menyebutkan bahwa oknum tersebut diduga anggota Brimob.

Dan minuman beralkohol yang mereka konsumsi sebelumnya dibeli oleh rekannya, Rizki, di Jl. Kelapa, lalu diserahkan kepada pegawai kafe untuk dimasukkan ke dalam lokasi.

"Ciri-ciri salah satu pelaku disebutkan memiliki postur agak gemuk, berambut pendek, berkumis, mengenakan kaos hijau gelap, dan celana pendek,"  pungkas Kautzar.

Sementara itu, secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Palopo, IPTU Syahrir, membenarkan bahwa pihaknya, telah menerima aduan itu. Kami tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut. 

"Kami telah menerima laporan terkait dugaan tindak penganiayaan yang terjadi di salah satu kafe di Kota Palopo. Saat ini, tim penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap korban dan sejumlah saksi,"  ujarnya.

Tak sampai di situ, pihaknya juga akan menelusuri informasi terkait dugaan keterlibatan oknum aparat, yang disebut dalam laporan tersebut.

“Kami akan dalami semua informasi, termasuk adanya dugaan keterlibatan anggota Brimob seperti yang disebut oleh korban. Namun untuk saat ini, kami belum dapat memastikan kebenaran hal tersebut, karena masih dalam proses penyelidikan,”  jelasnya.

Untuk itu, kami berharap kepada masyarakat, agar tidak menyebarkan spekulasi di media sosial sebelum hasil penyelidikan resmi keluar.

“Kami minta masyarakat tidak mudah percaya atau menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Polres Palopo akan menangani kasus ini secara profesional dan transparan,”  pungkas Syahrir.

Hingga berita ini tayangkan belum diketahui sejauh mana keterangan dari pihak manajemen kafe terkait peristiwa dugaan pengeroyokan terhadap pengunjung kafe tersebut.

Dikabarkan puluhan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Perlawanan Masyarakat Kota Palopo (ALARM) lakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kepolisian Polres Palopo di Jalan Opu Tosapaile, Boting, Wara, Kota Palopo Sulawesi Selatan (Sulsel) sekira pukul 13.30 Wita, Minggu 19 Oktober 2025.

Aksi unjuk rasa ini merupakan buntut dari terjadinya dugaan penganiayaan terhadap salah satu kader Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum, Universitas Andi Djemma (Unanda) Kota Palopo yang juga merupakan Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Unanda Palopo angkatan 2022.

*QMH. Andi Polyogama Anthon. Rls*
1'
2'
3'

RINGKASAN AKUN PEMERINTAH KAB. BONE T.A. 2025

TerPopuler