BONE-WARTASULSEL.Id. Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, H. Giring Ganesha Djumaryo, S.I.Kom, melakukan kunjugan kerja di Bumi Arung Palakka Kabupaten Bone untuk membuka Festival Bone Riolo 2025, Kamis, 23 Oktober 2025.
Kedatangannya disambut di Gerbang Rumah Jabatan Bupati Bone dengan adat Bugis yang penuh makna dan kehormatan.
Tak sekadar kunjungan kerja biasa, pelantun lagu legendaris Laskar Pelangi ini menerima anugerah gelar adat Bugis dari Dewan Adat Bone. Di hadapan ratusan undangan dan masyarakat, Ketua Dewan Adat Bone, Drs. H. A. Baso Hamid Achmad, menganugerahkan kepadanya gelar “I Sumange Daeng Marowa” gelar yang bermakna sosok pemimpin yang memberi semangat juang, lincah dan cekatan mengambil tindakan demi kebahagiaan rakyatnya sesuai amanat kesatuan Republik Indonesia.
Piagam tanda kehormatan diserahkan langsung oleh Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., MM, sebagai simbol penghormatan atas kontribusi dan perhatian Giring terhadap kebudayaan nasional.
“Gelar ini bukan sekadar penghormatan, tapi juga pengakuan bahwa semangat beliau sejalan dengan jiwa masyarakat Bone berjuang, bersyukur, dan menjaga warisan budaya,” ujar Bupati Bone dalam sambutannya.
Turut hadir dalam penyambutan itu, Wakil Bupati Bone, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, MM, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bone, yang bersama masyarakat menyambut Giring dengan hangat dan penuh sukacita.
Usai menerima gelar adat, Giring bersama Bupati Bone dan rombongan menyaksikan pementasan budaya Toriolo di Lapangan Merdeka Watampone. Atraksi ini memperlihatkan kekayaan tradisi masyarakat Bone yang masih lestari hingga kini.
Masyarakat dari Desa Waji (Tellu Siattinge), Desa Unra (Awangpone), serta Kelurahan Pappolo dan Ta menampilkan Mappadekko, yaitu prosesi tradisional penuh doa dan syukur atas hasil panen. Pertunjukan ini semakin semarak dengan atraksi Massempe, Mallanca, dan Cule Ugi yang dibawakan oleh warga Desa Mattoanging.
“Permainan dan tradisi seperti ini masih dijaga masyarakat hingga sekarang. Ini bukti bahwa Bone tak hanya menyimpan sejarah, tapi juga terus menghidupkannya,” tutur Bupati Andi Asman Sulaiman.
Kunjungan Wamen Kebudayaan ini sekaligus menandai pembukaan resmi Festival Bone Riolo 2025, yang berlangsung 23–29 Oktober 2025 di Pelataran Planet Cinema Bone. Festival ini menampilkan berbagai ekspresi seni, tradisi, dan kuliner khas Bone dari pementasan tari, musik etnik, hingga pameran kuliner dan kriya lokal.
H. Giring menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk memperkuat infrastruktur kebudayaan di daerah. Ia menyebutkan bahwa Kementerian Kebudayaan akan mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) bagi pengembangan museum dan taman budaya di Kabupaten Bone pada tahun mendatang.
“Kami akan koordinasi dengan Pak Bupati dan Wakil Bupati Bone untuk memastikan dukungan anggaran bagi museum dan taman budaya. Data awal sudah kami lihat dan akan segera kami laporkan ke pusat,” ujar Giring.
Dalam setiap ucapannya, Giring tak lupa menekankan pentingnya peran generasi muda sebagai garda depan kebudayaan nasional.
Menurutnya, anak muda adalah penggerak utama yang membuat budaya Indonesia kembali bersinar di kancah global.
“Saya percaya, di tangan anak muda, budaya Indonesia akan mendunia. Sekarang film, musik, dan karya seni kita sudah menembus top global karena semangat anak muda. Bone punya potensi besar ke arah itu,” tegasnya.
Giring juga memperkenalkan Program Manajemen Talenta Nasional (MTN) sebuah program yang akan menghubungkan komunitas seni dan pelaku budaya di Bone dengan lima sektor utama: film, musik, seni pertunjukan, sastra, dan seni rupa.
Melalui program ini, Kementerian berharap dapat membina komunitas budaya Bone agar mampu berkembang hingga ke tingkat nasional bahkan
Kunjungan Giring Ganesha ke Bone bukan sekadar seremonial kebudayaan. Lebih dari itu, ia menjadi momentum penting untuk menyalakan kembali semangat pelestarian warisan leluhur, sekaligus membuka ruang kolaborasi bagi generasi muda Bone untuk membawa budayanya ke dunia.
Dengan gelar “I Sumange Daeng Marowa”, semangat juang dan energi positif Giring kini menjadi bagian dari sejarah budaya Bone sebuah simbol bahwa kebudayaan adalah denyut kehidupan bangsa, yang terus hidup selama masih dijaga oleh rakyatnya. *QMH*AHAS*

