Dinas Koperasi dan UKM Bone Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus KDKMP Angkatan Kedua
simak'
bupati
bupati bone
masmindo

Dinas Koperasi dan UKM Bone Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus KDKMP Angkatan Kedua

Minggu, 16 November 2025,

BONE-WARTASULSEL.Id Kembali  Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten menggelar Pelatihan  Peningkatan Kapasitas Pengurus Koperasi Desa dan Koperasi Merah Putih (KDKMP) Tahun 2025 untuk angkatan ke dua. diikuti 372 peserta yang berasal dari 328 desa dan 44 kelurahan di Kabupaten Bone. Setiap koperasi mengutus 1 orang pengurus untuk mengikuti pelatihan. Mereka dibagi ke dalam dua angkatan, dengan angkatan pertama berlangsung 13–15 November 2025, dan untuk Angkatan kedua 16--18 November 2025.

Dinas Koperasi Bone membuktikan komitmennya dalam memperkuat perekonomian berbasis kerakyatan. Pelaksanaan  resmi dibuka Staf Ahli Bupati Bone Bidang Sosial dan Kesejahteraan Ir. Hj. Wahidah, MSi dan diikuti ratusan pengurus koperasi dari berbagai desa dan kelurahan. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa koperasi tetap dipandang sebagai instrumen ekonomi yang relevan, inklusif, dan berkelanjutan. Digelar di Gedung PKK Kabupaten Bone.

Dengan mengusung tema “SDM dan Talenta Unggul Menuju Indonesia Emas 2045”, pelatihan ini tidak hanya sekadar memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga membangun optimisme baru bahwa kemandirian ekonomi desa dapat terwujud melalui penguatan kapasitas sumber daya manusia. Kegiatan berlangsung selama 3 hari, mulai 16 hingga 18 November 2025, serta dipusatkan pada tiga lokasi berbeda: Aula Kampus UNM PGSD Bone dan Aula Kampus Akademi Keperawatan Bataritoja.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bone, H. Hamzah Sanusi, S.Sos., M.Si, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan upaya sistematis untuk meningkatkan kualitas tata kelola dan daya saing koperasi, terutama di tengah dinamika ekonomi modern yang menuntut inovasi dan manajemen berbasis kompetensi.

“Koperasi harus menjadi lembaga yang mampu dikelola secara profesional, efisien, dan berorientasi keuntungan, namun tetap menjaga nilai-nilai kebersamaan serta asas kekeluargaan,” tegasnya dalam laporan kegiatan.

Pada momentum tersebut, ia juga menyerahkan sejumlah alat kelengkapan pelatihan kepada para peserta sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap terciptanya koperasi yang siap bersaing, mandiri, dan bertumbuh.

Para peserta tidak hanya didorong memahami teori, tetapi juga dibekali keterampilan teknis dan praktis yang langsung bisa diterapkan dalam pengelolaan koperasi. Ruang lingkup materi meliputi:
Penyusunan Rencana Kerja dan RAPBK
Pembuatan laporan keuangan koperasi secara sistematis
Pemahaman mekanisme pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)
Tata kelola organisasi, termasuk fungsi perangkat koperasi
Prosedur pelaksanaan Rapat Anggota (RA).

Dengan modul dan pendekatan yang terstruktur, pelatihan ini diharapkan mampu menciptakan pengurus koperasi yang tidak hanya pandai mengelola dana, tetapi juga mampu membangun ekosistem ekonomi yang transparan, akuntabel, dan berorientasi kesejahteraan anggota.

Jumlah peserta yang besar menjadi bukti antusiasme dan keseriusan daerah dalam membangun sistem koperasi berbasis potensi desa. Kegiatan ini menjadi momentum penting bahwa pembinaan SDM koperasi tidak boleh terputus, sebab keberhasilan koperasi sangat ditentukan oleh kualitas manusia yang mengelolanya.

Dengan semangat Indonesia Emas 2045, Kabupaten Bone terus melangkah menyiapkan generasi penggerak ekonomi yang unggul—melalui koperasi, dari desa, untuk kesejahteraan bersama.

Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman diwakili oleh Staf Ahli Bupati Ir. Wahidah, M.Si membuka kegiatan tersebut sekaligus memberikan motivasi dan penegasan pentingnya peran koperasi dalam pembangunan ekonomi kerakyatan.

Membacakan sambutan Bupati Bone, Ir. Wahidah menekankan bahwa koperasi bukan sekadar organisasi ekonomi, melainkan gerakan sosial, gerakan kebersamaan, dan gerakan pemberdayaan masyarakat, terutama dari akar rumput. Koperasi, menurutnya, memiliki kekuatan untuk menggerakkan roda ekonomi desa, membangun kemandirian, menciptakan peluang usaha yang inklusif, serta memastikan keberlanjutan ekonomi masyarakat.

“Koperasi hadir untuk menguatkan ekonomi rakyat dari akar rumput, membangun kemandirian desa, serta menciptakan peluang usaha yang inklusif dan berkelanjutan,” tegasnya.

Namun demikian, ia juga menyoroti bahwa koperasi hanya akan kuat jika dikelola oleh pengurus yang kuat. Pengurus koperasi dituntut memahami manajemen modern, mampu membaca peluang pasar, transparan dalam tata kelola, serta memiliki komitmen tinggi terhadap pelayanan anggota.

Karena itu, pelatihan ini dinilai sebagai langkah strategis dalam memperkuat kapasitas kelembagaan koperasi sekaligus menyiapkan SDM yang profesional, inovatif, dan berintegritas.

Melalui kegiatan ini, ada empat kompetensi utama yang diharapkan dapat ditingkatkan oleh para peserta, yaitu:
Penguatan kompetensi manajerial agar koperasi dikelola secara profesional.
Pengembangan inovasi dan digitalisasi, sebagai respons terhadap era ekonomi modern.
Peningkatan akuntabilitas dan integritas sehingga kepercayaan anggota terus tumbuh dan terjaga.
Mewujudkan Koperasi Merah Putih yang bertalenta dan berdaya saing, menuju desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi rakyat.

Ir. Wahidah juga mengajak seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan dengan kesungguhan, menimba ilmu sebanyak mungkin, berdiskusi, bertanya, hingga siap menerapkan perubahan sepulang dari kegiatan.

“Karena masa depan koperasi kita bukan ditentukan oleh orang lain, tetapi oleh kita sendiri,” ujarnya memberi dorongan.

Pemerintah Kabupaten Bone melalui berbagai kebijakan berkomitmen memberikan dukungan, pendampingan, dan ruang gerak bagi koperasi agar terus berkembang. Meski demikian, ia menegaskan bahwa kekuatan utama tetap berada di tangan pengurus sebagai motor penggerak di lapangan.

Acara pembukaan diakhiri dengan poto bersama seluruh peserta.*QMH *AHAS*
1'
2'
3'

RINGKASAN AKUN PEMERINTAH KAB. BONE T.A. 2025

TerPopuler