BONE.WARTASULSEL.ID- Bupati Bone, Dr. H. A. Fahsar M. Padjalangi, M.Si. didampingi Wakil Bupati Bone Drs. H. Ambo Dalle, M.M. membuka secara langsung Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (FORKOPIMCA) Kabupaten Bone di Gedung PKK Kabupaten Bone, Kamis7/7/ 2021.
Kegiatan yang melibatkan unsur terkait ini dilaksanakan oleh Badan Kesbangpol Kabupaten Bone dalam rangka menghadapi Hari Raya Idul Adha 1442 H/ 2021 M dan Penanganan covid-19 di Kabupaten Bone.
Dihadiri oleh Kepala OPD, Camat, DANRAMIL, KAPOLSEK ( FORKOPIMCA ) serta Perangkat Organisasi dari berbagai lapisan masyarakat di Kabupaten Bone.
Bupati Bone, Dr. H. A. Fahsar M. Padjalangi, MSi meminta kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tidak keluar daerah tanpa seizinya baik dirinya sebagai Bupati maupun sebagai Ketua Satgas Covid-19.
“Mulai hari ini. Perintah ini saya berlakukan,” tegas Bupati Bone.
"Makanya kemarin ada beberapa dinas yang keluar daerah seperti Dinas Pariwisatanyang mengikuti pameran di Yogyakarta harus isolasi mandiri. Baru hari ini bisa keluar, dan sudah melapor sudah di swab PCR dan kondisinya aman dari covid-19, Saya juga menunggu laporan dari Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) yang pergi Ke Bali tanpa seizin saya selaku Bupati Bone maupun selaku Ketua Satgas.termasuk kepala dinasnya juga. Makanya saya minta ibu kepala dinas pendidikan untuk melaporkan diri. Ini juga pelanggaran,” tegas Bupati Bone.
Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penularan covif-19 akibat ulah K3S, drg Yusuf selaku Juru Bicara Covid-19 diminta untuk mengawal para K3S.
“drg Yusuf dikawal itu jangan sampai pergi mengajar dan berinteraksi dengan guru di sekolah,” pintanya.
Bahkan Fahsar ditengah para peserta rapat koordinasi mengancam para K3S yang ke Bali untuk diberhentikan sebagai kepala sekolah.
“Gampang sekali kalau mau diberhentikan, hanya diujung pena kalau ada pelanggaran tidak perlu melalui baperjakat,” tegasnya.
“Nda apa apa sekali kali mereka diancam dan bisa dibuktikan. Demi kita semua,” imbuhnya.
Untuk diketahui, sebanyak 20 kepala sekolah yang berangkat ke bali. 17 diantaranya Ketua K3S kecamatan, 3 diantaranya pengurus K3S kabupaten.
Lanjut Bupati, Soal idul adha Bone memungkin untuk salat di Masjid dan di Lapangan, karena kondisi hari ini memungkin karena masih zona kuning.
"Berdasarkan surat yang dikeluarkan Kementerian Agama, hingga hari ini Bone masih berada di Zona kuning jadi peluang Salat Idul Adha di lapangan dan di tempat ibadah bisa dilaksanakan akan tetapi tidak menutup kemungkinan ditiadakan jika nantinya berubah menjadi zona oranye.
"Ada dua surat yang dikeluarkan kementerian agama, semuanya tentang kegiatan Idul Adha, bagi daerah yang radius zona kuning, masih bisa laksanakan ibadah di lapangan atau tempat ibadah.
“Hari ini saya mengatakan masih bisa salat Idul Adha, tapi seandainya dua hari sebelum Idul Adha tiba-tiba berubah dan masuk zona oranye dan merah maka itu tidak bisa,” tutur A. Fahsar Fahsar.
Lanjut H. A. Fahsar, " Kordinasi, penanganan covid-19 harus terpadu dan betul-betul konsisten dengan memperhatikan surat edaran Plt Gubernur, Menteri Agama, Mendagri, dan Menpan RB yang akan ditindak lanjuti.
“Dan insyaallah teman-teman forkopimda semua mau melakukan itu. Termasuk pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),
semua orang masuk ke Bone wajib memiliki tes PCR atau anti gen, dan setiap pelaku perjalanan membawa bukti pernah di vaksin dengan tenggang waktu 28 hari. Lalu Kepala OPD dan camat menjadi juru kampanye soal bahaya varian terbaru Covid-19.
Setelah memberikan sambutan, Bupati Bone membuka Rapat Kordinasi secara resmi, dan selajutnya diserahkan pimpinan Rapat kepada Wakil Bupati Bone.
**QMH**AHAS*