MAKASSAR.WARTASULSEL.ID-Bagi warga pulau dalam wilayah Kota Makassar harus menikmati malam dengan penuh kegelapan khususnya warga pulau Barang Caddi Kecamatan Sangkarrang.
Beredar di video dan viral di medsos bahwa warga pulau Barrang Caddi menyampaikan Barrang Caddi sudah tiga bulan mengalami kegelapan ,tolong ayah ,,, kami sudah bosan tiap malam jaga lilin, begitu katanya.
Salah satu warga pulau Barang Caddi berinisial SH dengan tegas mengatakan kami menginginkan segera adanya penerangan lampu karena kami sudah tiga bulan harus membeli lilin, tolong pemerintah perhatikan kami, kami berharap pulau Barrang Caddi masuk PLN seperti pulau pulau lainnya.
Kepada media ini warga Barrang Caddi NA mengatakan kami sangat menderita disini, tiap hari kami beli lilin selama tiga bulan, karena sumbangan mesin listrik yang di kelola melalui LPM selaku penanggung, saat ini mengalami kerusakan, karena itu saya berharap kepada Walikota Makassar agar memperhatikan kami masyarakat pulau Barrang Caddi, perhatikan masalah penerangan seperti pulau pulau lain dan kami jangan di anaktirikan.
Sementara Lurah Barrang Caddi M Syahryd, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang angkat bicara berkaitan virallnya foto dan video warga Barrang Caddi di medsos mengatakan, persoalan ini terjadi karena rusaknya mesin penerangan yang ada di pulau Barrang Caddi sehingga harus memperbaiki kerusakannya dan ini butuh waktu lama dan alat yang di pesan jika tidak ada di Makassar maka di pesan dari luar Makassar.
Camat berharap agar segera ambil alih yang tadinya di kuasai pengurus LPM, pimpinan kami.
Camat Kepulauan Sangkarrang, menegaskan mesin harus menyalah meski biaya yang di butuhkan kurang lebih 90 juta.
Sementara Lurah berharap agar pulau Barrang Caddi masuk PLN seperti pulau pulau lainnya yang sudah masuk PLN.
Camat Kepulauan Sangkarang mengatakan, bukannya tidak ada perhatian saya semenjak di lantik langsung kami panggil Lurah, LPM dan salah satu masyarakat bagaimana caranya mesin bisa kembali beroperasi.
Memang benar ada yang rusak mesin karena kami sudah turunkan tehknisi dan ternyata kerusakannya parah sehingga alat harus di pesan di Jawa.
Namun, dia berharap dalam dua hari ini akan selesai kalau sudah selesai kami belum langsung operasikan kami akan kumpulkan masyarakat terlebih dahulu untuk membahas sistem kedepannya.
*QMH.ENO*