BONE.WARTASULSEL.ID-Balai Pengkajian Tehnologi Pertanian SULSEL melaksanakan Bimbingan teknis Teknologi Budidaya, perbanyakan benih dan pengolahan pasca panen pisang di SULSEL yang di ikuti 75 penyuluh pertanian Kabupaten Bone.
BIMTEK tersebut dilaksanakan di Ball Room Sentosa, Hotel Novena, Jl. Ahmad Yani Kota Watampone, 10 Desember 2021.
Dihadiri Perwakilan PUSLITBANG Holtikultura Kementerian Pertanian, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi SULSEL, Perwakilan Balai Pengkajian Tehnologi Pertanian Provinsi SULSEL, SEKDA Bone, Kepala DINAS Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone, Pemyuluh dan Petani dari 7 Kecamatan di Kabupaten Bone.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Probinsi SULSEL, Ir. Hj. Nawanti Syam, MSI menyampaiakn sambutannya, SULSEL sangat strategis dan potensi untuk pengembangan tanaman holtikultura khusunya buah buahan, khususnya pengembangan kawasan tanaman pisang.
"Salah satu keunggulan komuditas adalah pisang dan cocok dikembangkan di Kabupaten Bone, Karena salah satu sentra produksi buah pisang.
Data tahun 2020, produksi pisang di Sulawesi Selatan, Bone menempati urutan ke Kedua setelah Sidrap. Produksi pisang di kabupaten Bone sebesar 27 ribu ton lebih, dan Sudah di eksport ke Malaysia.Nanti kami dari provinsi menfasilitasi pemasaran pisang dari Bone", tutur Hj. Nawanti Syam.
Dalam sambutannya Sekretaris Dearah Kabupaten Bone, Drs. H.Andi Islamuddin, MH menyampaikan bahwa semoga dengan adanya Bimtek ini menambah wawasan dan perluasan lahan bagi petani untuk meningkatkan produksi pisang.
"melalui kegiatan peningkatan produksi buah dan holtikultura di Kabupaten Bone, Pusat Penelitian dan Pengembangan Holtikultura Kementerian Pertanian, telah memberikan bantuan berupa benih pisang barangan, sebanyak 10.000 pohon melalui (Balai Penyuluh Pertanian) BPP, yaitu Kec. Sibulue, Patimpeng, Amali, Dua Boccoe, Tellu Siattinge dan Cenrana, lapri menyusul katanya", ungkap SEKDA Bone.
"Kabupaten Bone memiliki kesesuaian agroklimat untuk pengembangan holtikultura buah khususnya pisang, dalam hal ini pisang barangan," urainya.
Hal ini dapat dilihat produksi buah dimana pisang masih merupakan produksi terbesar dari produksi lainnya, lanjut A. Islamuddin, mengatakan produksi pisang, sementara didominasi oleh 8 kecamatan dari 27 kecamatan yang ada di Kab. Bone, dengan produksi 13.349 ton, 52,7 persen dari total produksi 27.190 ton di Kabupaten Bone.
Selanjutnya, "dalam upaya mendukung holtikultura di Kabupaten Bone, Kementerian Pertanian memberikan benih cabe, bawang merah dan benih sayur sayuran, diharapkan peningkatan produksi yang mencapai sasaran sehingga meningkatkan pendapatan disektor pertanian", harapnya.
"Peningkatan produksi pertanian setiap tahun berbarengan dengan peningkatan kuantitatas dan kualitas sehingga meningkatkan penghasilan bagi petani", tutup H. Andi Islamuddin.
**QMH *AHAS**
