PALOPO. WARTA SULSEL. ID - Musala yang terbengkalai selama bertahun tahun yang terletak di Kelurahan Battang, Kota Palopo, di wilayah Billa jalur menuju Buntu Puang kini sudah layak digunakan. Di mana gabungan sekelompok pecinta alam Kota Palopo lakukan rehab di musala tersebut selama dua hari, terhitung di hari Sabtu 3 Mei hingga Minggu 4 Mei 2025.
Sekelompok pecinta alam yang terdiri 11 (sebelas) lembaga ini, awalnya melakukan aksi galang dana di Traffic Light Gaspa Kota Palopo, kemudian hasil donasinya dimanfaatkan untuk membeli sejumlah fasilitas musala yang sudah rusak.
Terkait hal tersebut, Ketua Pelaksana Gerakan Rehab Musala Billa, Pangga, mengatakan, rasa terima kasih kepada sejumlah pihak yang sudah mendukung jalannya kegiatan ini.
"Hal tersebut, merupakan kerja sama semua pihak yang pada akhirnya, kami bisa melakukan rehab musala ini, sesuai harapan kita. Namun, sepenuhnya masih ada yang perlu dibenahi terhadap rumah ibadah yang terbengkalai," ujar Pangga.
Sementara itu, Dicky, mengungkapkan, rasa apresiasinya terhadap semua lembaga yang terlibat, yang sekaligus kepada masyarakat yang telah berpartisipasi untuk membantu menyisipkan rezekinya dalam kegiatan kami.
"Ini adalah kegiatan yang sangat luar biasa bagi saya, karena berkat kolaborasi antara organisasi pecinta alam, kegiatan ini berjalan sesuai harapan. Sebuah kebanggaan untuk teman - teman, yang sudah mau meluangkan waktunya dan meninggalkan kegiatan lain demi tujuan yang baik," ungkap Dicky.
Di tempat yang sama, Kamal, selaku koordinator kegiatan, menuturkan, bahwa musala ini bisa layak digunakan, karena bantuan dari sejumlah pihak yang mendukung, mulai dari donasi yang kami kumpulkan melalui aksi galang dana.
"Selain itu ada bantuan beberapa teman yang menyumbangkan fasilitas musala, semoga selalu diberikan kesehatan dan menjadi jariah bagi kita semua, baik dunia dan akhirat amin," tutur Kamal.
Adapun lembaga pecinta alam yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut yakni :
1. Gempa Sawerigading
2. LPLHS
3. OPAB Batara
4. Gamapala Palopo
5. Garis Indaonesia Palopo
6. Jejak Rimba
7. Arah Sawerigading
8. Paras
9. Marcapada
10. Mapala IAIN
11. Artevak Sawerigading
*QMH. Andi Polyogama Anthon*
