SOPPENG.WARTASULSEL.ID-Dana Desa memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya dalam kaitannya dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal ini berdasarkan implementasinya Peraturan Menteri Desa Nomor 2 Tahun 2024, desa diwajibkan mengalokasikan minimal 20% Dana Desa untuk program ketahanan pangan .
Kordinator pemberdayaan Masyarakat LSM Forum Pemerhati Pengembangan Daerah (LSM-FP2D) kabupaten Soppeng Buriadi,mendorong pemerintah desa memanfaatkan dana desa digunakan untuk mengembangkan potensi pangan lokal desa (seperti padi, jagung dan sayuran yang dibutuhkan MBG) yang dapat menyuplai bahan baku program MBG
Ini bertujuan agar desa tidak hanya menjadi konsumen pasif, tetapi juga produsen bahan pangan yang dibutuhkan untuk MBG"ucap Buriadi
Lanjut kata dia,Dana Desa diarahkan untuk memberdayakan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dan koperasi desa sebagai pelaksana program ketahanan pangan .Melalui pendekatan ini, masyarakat desa didorong untuk terlibat dalam budidaya pangan, pengolahan, dan pemasaran, sehingga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan.Membangun swasembada pangan desa agar mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri .
"Peran Desa dalam Mendukung MBG.Desa diharapkan menjadi lumbung pangan dengan memanfaatkan Dana Desa untuk mengoptimalkan potensi lokal"tandasnya
Lebih lanjut FP2D mencontohkan dua desa wilayah kabupaten Soppeng sangat berpotensi mengembangkan sejumlah jenis sayuran untuk kebutuhan MBG seperti seledri karna kondisi alamnya sangat memungkinkan dikembangkan bisa menggunakan anggaran pangan desa yang 20%
"Bayangkan saja bila 1000 KK di desa tersebut diarahkan untuk pengembangan seledri berapa ribu kg seledei bisa dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan MBG.Itu baru satu item sudah bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat"Pungkas
#TGG#
