PALOPO. WARTA SULSEL. ID - Mantan aktivis asal Kota Palopo yang kini berkedudukan di Jakarta, Yudas Pasomba, yang merupakan lulusan S1 Teknik Mesin dari Universitas Hasanuddin (Unhas) dan S2 Manajemen Ekonomi dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), buka suara mengenai surat edaran Wali Kota Palopo terkait Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
Dalam pernyataannya, Yudas Pasomba, menjelaskan, bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memperlancar proses administrasi dan pengelolaan keuangan daerah.
"Kita perlu mendukung langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah demi kemajuan bersama. Surat edaran tersebut, tidak perlu dipermasalahkan," jelas Yudas, kepada media ini. Rabu, 15 Oktober 2025.
Lebih lanjut, Yudas Pasomba, mengingatkan, bahwa Wali Kota baru, Naili Trisal, harus penuh kehati-hatian dalam menjalankan roda kepemimpinan yang diamanahkan kepadanya.
"Penting bagi pemimpin untuk mengambil keputusan yang bijak dan memperhatikan dampaknya bagi masyarakat," cetusnya.
Ia juga menekankan, bahwa sikap skeptis terhadap kebijakan pemerintah dapat menghambat inovasi dan kemajuan di daerah. Sebagai masyarakat, kita perlu bersikap konstruktif dan mendukung langkah-langkah yang diambil demi kesejahteraan bersama.
"Untuk itu, agar semua pihak dapat bersinergi dan saling mendukung dalam menjalankan visi dan misi Wali Kota Palopo. Mari kita fokus pada pembangunan Kota Palopo dan memberikan kepercayaan kepada pemimpin baru untuk menjalankan tugasnya dengan baik," pungkas Pasomba.
Dengan ini kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung kebijakan pemerintah demi kemajuan Kota Palopo.
*QMH. Andi Polyogama Anthon*