BONE-WARTASULSEL.Id. Pemerintah Daerah Kabupaten Bone melalui Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan ( DTPHP ) Kabupaten Bone menggelar Jambore BerAmal Penyuluh & Petani Kabupaten Bone yang kedua Tahun 2025, digelar dengan tema “Via Jambore Kita Serukan Gerakan Tani BerAmal Dalam Mencapai Swasembada Pangan.” Dilaksanakan di Lapangan Taretta, Kelurahan Mampotu, Kecamatan Amali, Sabtu, 01 Oktober 2025.
Kegiatan yang diikuti kurang lebih 4000 Peserta jambore terdiri atas penyuluh pertanian, staf dinas, serta perwakilan kelompok tani dari 27 kecamatan di Kabupaten Bone. Dan dibuka langsung Bupati Bone H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., M.M., didampingi Wakil Bupati Bone Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, S.P., M.Si.
Turut hadir Pj. SEKDA Bone, Andi Saharuddin, SE, MSi, Dandenpom XIV/ Hsn 1, Wakapolres Bone, sejumlah anggota DPRD Bone, antara lain Hj. Adriani, Mulham, Rismono Sarlim, A. Muh. Idris Rahman, Andi Adhar, B.A. Halim, Farel, dan Seheruddin, serta 1 Platon dari Keluarga Besar PC. FKPPI 1916 Bone.
Kegiatan Jambore BerAmal Penyuluh Pertanian diawali dengan Carnaval diikuti BPP Pertanian di 27 Kecamatan.
Kegiatan ini menjadi momentum memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, penyuluh, dan petani dalam mewujudkan Bone lebih baik visi pemerintahan BerAmal (Bersama Andi Asman-Andi Akmal).
Kordinator Penyuluh Dinas TPHP Bone, H. Sucipto menjelaskan bahwa jambore ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan wadah mempererat silaturahmi dan memperkuat komitmen bersama dalam mendukung program ketahanan pangan daerah.
“Melalui jambore ini, kita ingin menghadirkan ruang bagi penyuluh dan petani untuk berbagi pengalaman, mengembangkan inovasi, serta memperkuat kolaborasi dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Bone,” ucap Sucipto.
Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan tulang punggung ekonomi Bone dan menjadi kunci dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Bone selama ini dikenal sebagai salah satu lumbung pangan Sulawesi Selatan. Kecamatan Amali, misalnya, menjadi daerah pemasok jagung terbesar dengan produksi mencapai 7.000 ton. Sektor jagung menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat sekaligus penopang utama pertanaman di Bone.
“Ini menjadi bahan evaluasi program pertanian yang harus kita jaga bersama. Sumber pendapatan dasar kita ada di pertanian, peternakan, dan perikanan,” ungkap Bupati Bone.
Lanjut Bupati, Jambore BerAmal bukan sekadar pertemuan rutin, tetapi momentum untuk saling belajar, berbagi pengalaman, dan memperkuat ikatan emosional antar petani serta penyuluh. Pentingnya kolaborasi lintas sektor demi menjaga produktivitas pertanian di Bone agar semakin berdaya saing.
“Kegiatan ini bukan hanya silaturahmi, tetapi juga ruang bertukar pikiran, membahas kendala di lapangan, cara menghadapi hama, dan bagaimana meningkatkan produktivitas petani,” jelasnya.
“Harapan kita, Jambore BerAmal ini melahirkan kekuatan baru petani dan penyuluh yang saling mendukung dan satu visi dalam mendorong ketahanan pangan Bone,” tambahnya.
Bupati juga menyoroti capaian positif sektor pertanian Bone yang kini menempati posisi kelima tertinggi secara nasional. Program IP300 (Intensifikasi Pertanaman Padi tiga kali setahun) di atas lahan irigasi seluas 40.000 hektare terus digenjot melalui kerja sama dengan berbagai pihak.
Tujuannya jelas Bone menargetkan tahun delan masuk tiga besar daerah pertanian terbaik di Indonesia, bahkan menembus peringkat pertama nasional.
Lebih jauh, hasil pertanian Bone kini juga diminta jadi pemasok ke berbagai daerah lain seperti Tojo Una-Una, Nusa Tenggara Barat, Pulau Sebatik, dan sejumlah wilayah lain yang siap menerima distribusi pangan dari Bone. Hal ini membuktikan bahwa Bone tidak hanya menjadi lumbung pangan lokal, tetapi juga kontributor besar bagi ketahanan pangan nasional.
“Kita ingin pertanian Kabupaten Bone berbasis teknologi dan modern. Penguatan produktivitas harus terus dilakukan. Dengan kebersamaan, kita mampu wujudkan Bone sebagai daerah swasembada pangan yang tangguh,” tegas Bupati.
Bupati juga menilai bahwa jambore penyuluh pertanian ini menjadi sarana untuk meningkatkan kompetensi, solidaritas, dan kemanusiaan antar penyuluh, sekaligus mengevaluasi peran mereka dalam membangun kemitraan yang lebih kuat dengan petani.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap para penyuluh, Kementerian Pertanian RI turut menyerahkan tujuh unit motor dinas untuk mendukung mobilitas dan efektivitas kerja penyuluh pertanian di lapangan.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Bone berharap semangat sinergi antara pemerintah, penyuluh, dan petani dapat terus terjaga, menuju pertanian Bone yang semakin maju, mandiri, dan menyejahterakan masyarakat.*QMH*AHAS*
