OPINI
Oleh Frans Kato
Wartasulsel.id.Searah jarum jam , "Kursi Disdik Sulsel sepertinya kian panas", menyusul belum adanya kepastian siapa yang akan dilantik menjadi orang nomor satu di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, meski sudah mengerucut nama calon, namun , tim penguji dan yang memberi keputusan sepertinya sangat " hati - hati , mungkin saja mereka masih membutuhkan data tentang rekam jejak calon yang mereka inginkan atau
" ada tarik - menarik kepentingan sehingga waktu menjadi molor. " Dengan hadirnya Disdik Susel yang baru nanti, bisa saja ada staf yang kemungkinan akan mendapat pindah tugas baru berdasarkan disiplin ilmu yang mereka miliki dan akan bersaing dengan sesama rekan kerja nya untuk mendapat posisi tersebut"Hal itu, bisa saja terjadi dan bisa saja tidak .
Menakhodai Disdik Sulsel , ibaratnya membawa kapal penumpang yang sarat muatan dengan penumpang yang memiliki berbagai disiplin ilmu dan ada juga "penumpang yang rewel yang kemudian susah diatur ".
Oleh karena itu dibutuhkan kapten yang tegas yang bisa perintahkan securyte untuk mengamankan penumpang tersebut. Dan butuh kapten yang bisa bekerja sama dengan awak - awak kapalnya dan pemilik kapal. Jika tidak, sebaiknya jangan karena dampaknya bisa buruk. Maju mundurnya pendidikan sangat tergantung pada guru - guru dan staf administrasinya serta stakeholder.
Siapa yang ditunjuk menjadi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel yaitu orang - orang yang disukai guru dan staf karena kalau tidak , bisa menimbulkan masalah baru yaitu lambat dalam pergerakan roda pendidikan maka tolong didengar suara mereka . Sebagai guru dihadapan pimpinan mereka tidak banyak keberatan tapi dibelakang banyak "ngomel". Sehubungan dengan hal itu, kita butuh pemimpin yang memiliki khrisma ,meski yang bersangkutan tak ada dihadapannya, mereka tetap merasa segan.
Belajar dari pengalaman dari pemimpin sebelumnya di Disdik Sulsel, pemimpinnya begitu bagus memenej kerja sama dengan guru dan stafnya untuk memajukan pendidikan.
Di era itu yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Propivinsi Sulsel, mereka tidak suka dengan janji - janji yang menggantung gula dan madu yang membuat orang mengharapkan . Dan mereka juga tidak suka meniup isu yang tidak benar terjadi, karena mereka tahu, jabatan yang mereka emban bukan jabatan " dilembaga pendidikan yang sepertinya suka dengan janji - janji" .
Mereka tahu amanah yang diberikan kepada mereka merupakan jabatan yang berkaitan dengan pendidikan , maka mereka harus memberi contoh kepada orang lain untuk jujur pada perkataan dan perbuatan (taro ada taro gau) sehingga orang bisa percaya dan jika tidak demikian maka pemimpin yang bermental demikian maka akan diragukan untuk menjadi seorang leadher yang memimpin diinstansi yang bergerak di bidang pendidikan tersebut pemimpin itu bukan pagi kata "tahu" sore kata "tempe". (tidak konsisten).
Oleh karena itu ,diharapkan kepada tim penguji dan yang akan memberi keputusan dapat menghadirkan sosok seorang Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel yang baru yakni memiliki tekad dan kemauan keras untuk memajukan pendidikan di Sulsel dan loyalitas terhadap atasannya sehingga program pendidikan yang dilaksanakan bisa terwujud sesuai keinginan pemerintah dan masyarakat.(*)
