PMII Bone tolak Dana Pinjaman PEN diperuntukkan Proyek Jalan dan Jembatan
hj
kapolres'
kapolres'
kapolres'
kapolres'
kapolres'

PMII Bone tolak Dana Pinjaman PEN diperuntukkan Proyek Jalan dan Jembatan

Sabtu, 12 Juni 2021,


BONE.WARTASULSEL.ID– Wartasulsel. Id. Unjuk rasa ratusan mahasiswa Bone dari  Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII )  di halaman Kantor Bupati Bone Jalan Ahmad Yani dan Kantor DPRD Bone,  Wilayah Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan Jumat 11/6/2021.

Pengunjuk rasa menyampaikan aspirasi di Lapangan Apel kantor Bupati, diterima Asisten 3 SETDA Bone mewakili Bupati Bone terkait pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN ) yang diduga tidak urgen dan tidak tepat sasaran dipergunakan untuk pembangunan jalan dan jembatan  di Kabupaten Bone. 

Ketua Cabang PMII Bone, Riswan selaku korlap aksi ujuk rasa menuntut agar Pemerintah Kabupaten Bone bersama pihak DPRD Bone kembali mengkaji ataupun mempertimbangkan dana pinjaman PEN ini.

“ Dana PEN bukan peruntukan untuk infrastruktur jalan dan jembatan tetapi kami menilai bahwa peruntukan itu tidak akurat dalam masa pandemi Covid-19 karena masih banyak kebutuhan pokok masyarakat yang mendesak selain infrastruktur tersebut, begitupun bunga pinjaman akan dibayar pada tahun 3 nantinya akan membebani Bupati yang baru dilantik, masih perlu pengkajian ataupun mempertimbangkan dana PEN untuk dilanjutkan.
kami  mendesak  Pemerintah Kabupaten Bone dalam hal ini Bupati agar segera melakukan pengkajian dalam bentuk Rapat Dengar Pendapat Umum ( RDPU )bersama DPRD Bone,”tutur Riswan.

Sementara itu Asisten III Pemda Bone, Abu Bakar saat menerima aspirasi mahasiswa pengunjuk rasa mengatakan, " bahwa kondisi kita sekarang ini mulai dari pusat sampai diKabupaten sangat merasakan bahwa pemulihan ekonomi itu sangatlah penting sekali bersama pemulihan kesehatan. Kita ada peluang yang seharusnya masyarakat memahami, dan  patut diberikan aspirasi dengan sangat baik sekali karena Pemerintah Daerah tetap ingin melihat bagaimana kondisi infrastruktur di daerah ini,”ujarnya.


 Lanjutnya, " sudah banyak jalan dan jembatan yang sudah rusak, untuk memperlancar arus ekonomi dari sentra sentra produksi, maka Pemerintah Kabupaten merencanakan mempergunakan dana PEN untuk mengerjakan jalan Beton bagi jalanan yg labil tanahnya, jalanan beraspal dan jembatan, demikian pula utang Pemerintah Daerah walaupun terjadi pergantian bupati, tetap akan dibayarkan dan ditanggung oleh Bupati yang baru, sama halnya dulu pasar Sentral Palakka, dibangun pada jaman A. Idris Galigo, utangnya dibayar pada saat sekarang ini", tutup Abu Bakar.
Setelah pengunjuk  rasa mendengar penjelasan Asisten 3, mereka bergerak menuju kantor DPRD Bone.


 Di kantor DPRD Bone, tuntutan pengujuk rasa hampir sama dengan tuntutannya di kantor Bupati Bone, setelah Ketua DPRD Bone menjawab bahwa pengunaan dana PEN sesuai dengan regulasi dan Kami pihak di DPRD hanya menerima penyampaian dari pihak Pemerintah Daerah sesuai JUKNISnya, namun KORLAP Pengunjuk Rasa mendesak Ketua DPRD Bone yang menerima langsung demonstran, untuk menyetujui diadakan Rapat Dengan Pendapat Umum ( RDPU ). 

" kami tidak bisa memastikan permintaan adinda karena akan dibahas dulu dalam rapat anggota Dewan, yang jelas aspirasinya sudah diterima," kata Ketua DPRD Bone dan langsung meninggalkan demonstran.

 Karena tidak ada jawaban kepastian dari Ketua DPRD Bone mengenai tuntuntan RDPU, kembali KORLAP demosntran berorasi menyuarakan aspirasinya sebelum membubarkan aksinya menjelang sholat magrib.

 **QMH*AHAS**
loading...

TerPopuler