Oleh : A.Muhammad Yunus
MAKASSAR.WARTASULSEL.ID-Dinas Pendidikan Sulsel menunggu nakhoda baru pejabat defenitif di tengah persaingan melalui proses lelang jabatan, karena itulah sehingga proses seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama (PTP) eselon II harus melalui mekanisme yakni, proses lelang melalui jenjang test lolos berkas yang baru saja keluar hasilnya.
Sekadar diketahui bahwa, pengisian jabatan eselon II Pemprov Sulsel kini sebanyak 15 jabatan pimpinan tinggi pratama mengalami kekosongan jabatan defenitif baik jabatan Kepala Biro, jabatan Kepala Dinas hingga jabatan Direktur Rumah Sakit dan menjadi persyaratan seorang pejabat harus melalui lelang terbuka melalui aturan pemerintah.
Berkaca dari masa lalu, ternyata kehadiran Kadis Pendidikan Sulsel telah di isi sejumlah pejabat baik internal maupun eksternal dan semua punya kelebihan memimpin demikian pula ada kekurangan sebab tidak ada manusia yang sempurna.
Dari proses lelang ini sejumlah pejabat eselon III tertarik untuk mendaftar baik dari lingkup pejabat Pemprov Sulsel maupun pejabat dari kabupaten/kota guna bersaing dalam proses lelang jabatan namun dari pejabat yang mendaftar sejumlah pejabat ada yang gugur alias tidak memenuhi syarat (TMS) untuk mengikuti tahapan seleksi selanjutnya.
Lelang jabatan kali ini cukup seksi dan bergengsi sebab diikuti ratusan pejabat dari berbagai disiplin ilmu, se Sulsel terutama jabatan Kadis Pendidikan Sulsel pun menjadi incaran para pejabat.
Seperti di ketahui bahwa, umumnya pejabat yang ikut lelang memilih dua jabatan pada OPD, namun ada juga yang menetapkan satu pilihan.
Khusus untuk jabatan Kadisdik Sulsel pendaftarnya di dominasi orang eksternal pendidikan dari catatan yang ada terdapat 14 pejabat menjatuhkan pilihannya pada jabatan Kadisdik Sulsel dan hanya empat orang yang mendaftar dari kalangan pendidikan yang saat ini menduduki jabatan di Disdik Sulsel dan satu diantaranya analis kinerja.
Dari proses pemberkasan dari 14 pejabat yang mendaftar dalam jabatan Kadisdik Sulsel, terdapat enam pejabat yang gugur alias tidak memenuhi syarat (TMS) dan delapan diantaranya memenuhi syarat (MS) untuk mengikuti test pada senin 13 - 14 Desember 2021 dilaksanakan di Aula Centre BKD Pemprov Sulsel dengan test Kompetensi (Assesment) dan Rabu, 15 Desember 2021 dilanjutkan penulisan makalah.
Dari delapan pejabat yang lolos pada jabatan Kadisdik dan jabatan lainnya masing-masing dari eksternal adalah, Dr.Ir. Abustan, M.Si (Sekda Barru), H.Amiruddin A, S.Sos, MM (Analisis Pengembangan SDM Aparatur), Dr.Setiawan Aswad, M.Dev, P.Lg (Widyaswara) dan Drs.Muhammad Idris, MM (Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Pemkab Pangkep).
Sementara empat pejabat lainnya yang lolos dari internal adalah, H.Hery Sumiharto, SE, M.Ed (Sekretaris Disdik Sulsel), H.Sabri, S.Pd, M.Pd (Kabid Fasilitasi dan GTK Disdik Sulsel), Basri, S.Pd, M.Pd (Kabid PKLK, Bahasa dan Sastra Disdil Sulsel) serta Juniar, SE, M.Si (Analis Kinerja Disdik Sulsel).
Kini ke delapan pejabat yang menjatuhkan pilihannya pada kursi Kadisdik tersebut tengah mengikuti test assesment.
Dari berbagai persepsi tokoh pendidik bahwa sosok paling jitu dan tepat menjadi nakhoda Kadisdik Sulsel tentu saja yang punya segudang dan sarat pengalaman di bidang pendidikan, punya track record yang baik dalam memimpin dan tidak punya "cacat" dalam mengendalikan OPD, tetapi semua itu akan terlihat dari nilai akhir test.
Bukan tidak mungkin, semua bisa terjadi dan semua pejabat punya kans dan peluang yang sama, namun faktor keberuntungan itulah yang tidak mampu dijawab logika, begitu juga pengambil kebijakan punya hak untuk menetapkan siapa yang paling memenuhi syarat untuk diangkat jadi pejabat.
Tak perlu risau jabatan merupakan titian yang punya ujung saat sudah berada di ujung maka tamatlah cerita dalam sebuah proses perjalanan.
Sambil menunggu proses lulus lalu kita menakar siapa sosok yang akan memimpin Kadisdik Sulsel ke depan yang tahu adalah hanyalah penentu kebijakan serta dari hasil dari beragam test para pejabat tersebut.
Yang pasti, Dinas Pendidikan harus segera terisi pejabat defenitif sebab banyak yang urgen dan perlu segera terbenahi dari pengisian jabatan di lingkup Cabdisdik hingga pengisian jabatan kepala sekolah yang sudah sekian lama di duduki Plt dan inilah problema yang harus ditangani orang yang punya pengalaman dan berani mengambil resiko sebagai konsekwensi jabatan menuju peningkatan mutu pendidikan di Sulsel.(*)
*Penulis : Pemimpin Redaksi*
