PALOPO.WARTASULSEL.ID- Salam perjuangan, Salam pergerakkan, Hidup mahasiswa Indonesia, Hidup Rakyat Indonesia.
Hal itu, kembali dikumandangkan oleh Aliansi AMPERA saat melakukan Unjuk rasa(Unras) di depan Kantor Walikota Palopo.
Jendral lapangan, Dekal, didampingi Wakil jendral lapangan (Wajendlap) Mardanianto, menyampaikan seruannya bahwa hasil konsolidasi yang telah dilaksanakan di mana dari kesepakatan konsolidasi tersebut melahirkan beberapa point.
" Melahirkan beberapa point tuntutan aksi yakni, menolak kenaikkan harga BMM subsidi, berantas mafia migas, hapus keputusan menteri no.218 tahun 2022, copot dirjen dan BPH migas, revisi perpres no.117 tahun 2021," Ujar Jendlap, bersama peserta aksi. Selasa, 13 September 2022
Selain itu, tunda proyek strategi nasional, bangun industrialisasi migas nasional.
" Dan mendesak DPRD Palopo menolak kenaikkan BBM subsidi dan keputusan menteri secara partai dan fraksi, mengaktifkan satgas pengendali inflasi dan pengawasan BBM subsidi, " Pungkasnya.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, yang tergabung dalam Aliansi Ampera ada 16 lembaga yakni HMI, LMND, PMKRI, GMKI, KMHDI, IMM, GMNI, IPMAL, FISIP UNANDA, HMM UNANDA, HIMEPA UNANDA, BEM UNCP, GAM, HAM BASTEM, BEM UMP, IMAPA.
Dari pantauan Koordinator Sulselbar dari Media Warta Sulsel. Id, aksi unjuk rasa berjalan dengan damai, namun tak sampai di situ aksi tersebut berlanjut hingga di jalan trans(Poros) Sulawesi, depan Kantor Kelurahan Sampoddo, sore tadi.
Tak hanya itu, Kepolisian Resor Palopo, juga melakukan pengawalan dan pengamanan secara humanis terhadap para Unras. Dan juga Sat Lantas Polres Palopo mengatur arus lalulintas bagi kendaraan yang akan melintasi jalur tersebut, yang mana kemacetan terjadi kurang lebih dua kilometer.
Informasi yang dihimpun, para Unras yang tergabung dalam Aliansi Ampera masih berada di lokasi aksi, dan pihak Kepolisian Resor Palopo masih melakukan pengawalan, dan pengamanan.
*QMH.Yoga*