Evaluasi Kinerja, Asmuradi: Asrul Sani, Dapat Apresiasi, Sudah On The Track, Program Sensitif
hj
hj
hj
hj
hj
kapolres'
kapolres'
kapolres'
kapolres'
kapolres'
kapolres'

Evaluasi Kinerja, Asmuradi: Asrul Sani, Dapat Apresiasi, Sudah On The Track, Program Sensitif

Kamis, 25 April 2024,


JAKARTA.WARTASULSEL.ID- Pj (Pejabat) Wali Kota Palopo, Asrul Sani, S.H., M.Si, mengikuti evaluasi kinerja triwulan ke-II di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan  didampingi Inspektur Kota Palopo, kepala BPKAD, kadis kesehatan, kadis pertanian, kadis pendidikan, kadis penanaman modal dan kadis kominfo Kota Palopo.

Di kegiatan tersebut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Asmuradi Budi, S.T.,M.Env.Man, mengatakan, tim evaluasi Kemendagri, mengapresiasi capaian Pemerintah Kota Palopo terkait penanganan inflasi.

"Pj Wali Kota Palopo, Asrul Sani, mendapatkan apresiasi dari tim evaluasi Kemendagri terkait pengendalian inflasi di Kota Palopo,"  ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Asmuradi Budi, S.T.,M.Env.Man. Rabu, 24 April 2024, di Jakarta, saat evaluasi kinerja triwulan ke-II.

Asmuradi, menjelaskan, saat ini, inflasi di Kota Palopo berada di angka 2.75 persen di mana hal itu berada dalam posisi yang sangat baik.

"Angka 2.75 persen itu, kata tim evaluasi Kemendagri sudah on the track atau telah berada dalam posisi yang sangat baik,"  jelasnya.

Pada kesempatan itu, tim evaluasi,  memberikan rekomendasi terkait dengan penanganan inflasi di Kota Palopo.

"Pemkot Palopo, diminta menyusun ketersediaan dan kebutuhan bahan makanan utama, agar pergerakan komoditas itu bisa dikontrol. Dan, ini disarankan kontrolnya setiap hari,"  jelasnya.

Selain itu, menurut Asmuradi, bahwa Pj Wali Kota Palopo, Asrul Sani, mendapat apresiasi terkait penanganan stunting di Kota Palopo. Yang saat ini, turun hingga 2.38 persen.

"Pemkot Palopo diminta untuk fokus melakukan pengelompokan intervensi untuk program-program sensitif,"  cetusnya.

Dijelaskannya, bahwa program sensitif itu, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi. Lalu, permukiman yang layak, hingga penyuluhan kepada pasangan usia subur.

"Selain itu, tentu kepada penderita stuntingnya sendiri. Itu intervensinya, melalui pendekatan medis. Nanti Dinas Kesehatan dan KB yang menangani. Dua dinas ini yang menjadi pilar,"  jelasnya.

Hal yang sangat diapresiasi, terkait status 10 kelurahan yang ada di Kota Palopo yang sudah zero stunting.

"Tim evaluasi menilai, hal ini merupakan capaian yang sangat positif. Olehnya, Pemkot Palopo didorong untuk terus meningkatkan capaian itu, sehingga Palopo bisa bebas stunting,"  pungkasnya.

*QMH. Yoga.Kominfo Plp*
loading...

TerPopuler