PANGKEP-WARTASULSEL.Id. Wakil Bupati (Wabup) Bone Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, S.P., M.M. menghadiri acara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Semen Tonasa ke-57 yang digelar di Auditorium Kantor Pusat Semen Tonasa, Kabupaten Pangkep, pada Jum’at, 31 Oktober 2025.
Perayaan ini bukan sekadar acara tahunan, melainkan juga momen refleksi atas perjalanan perusahaan yang telah melalui berbagai tantangan selama bertahun-tahun.
Alunan musik dan gemerlap cahaya menandai malam puncak perayaan HUT ke-57 PT Semen Tonasa yang berlangsung megah di Auditorium Kantor Pusat Semen Tonasa, Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep.
Dengan mengusung tema “Transformation for Sustainable Development” atau Transformasi untuk Keberlanjutan Pembangunan, acara ini menjadi momentum penting bagi PT Semen Tonasa untuk menegaskan komitmennya terhadap inovasi dan pelestarian lingkungan.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh penting, di antaranya perwakilan Gubernur Sulawesi Selatan, Wakil Bupati Pangkep Abd Rahman Assegaf, Bupati dan Wakil Bupati Barru, Sekda Kota Parepare, Sekda Sidrap, Wakil Bupati Bone, Bupati Sinjai, Bupati Bulukumba, Kabupaten Maros, jajaran Forkopimda Kabupaten Pangkep, Komisaris Utama PT Semen Tonasa, Direksi Afiliasi Semen Tonasa Group, para kepala desa wilayah ring I, tokoh masyarakat, serta tamu undangan lainnya.
Malam ramah tamah ini juga menampilkan beragam hiburan bernuansa budaya, termasuk tarian Dayak yang memukau penonton dengan iringan musik yang bergemuruh, menggambarkan semangat kebersamaan dan energi positif dalam perjalanan panjang Semen Tonasa selama 57 tahun.
Wabup Bone, Andi Akmal Pasluddin yang hadir dalam kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan Pemerintah Kabupaten Bone terhadap kiprah
PT. Semen Tonasa sebagai salah satu perusahaan strategis nasional yang berperan besar dalam pembangunan di kawasan Timur Indonesia, termasuk dalam mendukung pertumbuhan ekonomi regional Sulawesi Selatan.
Pengelolaan sampah berbasis refuse-derived fuel (RDF) ini merupakan kolaborasi yang akan memperkuat kapasitas daerah dalam pengelolaan sampah, terutama dalam aspek teknologi dan edukasi publik.
“Kita belajar dari industri besar seperti Semen Tonasa tentang bagaimana mengubah sampah menjadi sumber energi. Ini sinergi yang sangat berharga bagi Bone,” tuturnya.
Momen ini menjadi simbol rasa kebersamaan dan komitmen untuk maju bersama, menjadikan PT Semen Tonasa sebagai perusahaan yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Dalam sambutannya, Direktur Utama PT Semen Tonasa H. Anis, SE., MM. menegaskan bahwa peringatan HUT ke-57 bukan sekadar seremonial, tetapi juga penegasan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan melalui pengelolaan sampah menjadi bahan bakar alternatif.
“Ini bukan hanya tema semata, tapi wujud nyata dari komitmen kami terhadap keberlanjutan dan pelestarian lingkungan,” ujar H. Anis di hadapan para tamu undangan.
Saat ini, PT Semen Tonasa mampu mengolah sekitar 150 ton sampah plastik per bulan dari warga 11 desa di tiga kecamatan — Bungoro, Labakkang, dan Tondong Tallasa — untuk dijadikan bahan bakar alternatif melalui teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF).
Langkah ini menjadikan Tonasa sebagai pelopor industri semen ramah lingkungan di kawasan timur Indonesia.
“Kami tidak juga siap menjadi off taker atau penampung Langkah ini menjadikan Tonasa sebagai pelopor industri semen ramah lingkungan di kawasan timur Indonesia.
“Kami tidak hanya mengelola sampah di wilayah sekitar pabrik, tapi juga siap menjadi off taker atau penampung sampah plastik dari kabupaten lain di Sulawesi Selatan,” tambahnya.
“Karena itu kami mengundang gubernur, para bupati, dan stakeholder malam ini untuk menandatangani nota kesepahaman pengelolaan sampah lintas daerah.”
Sebagai bentuk nyata tanggung jawab sosial perusahaan, PT Semen Tonasa juga telah menyalurkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) senilai Rp 3,2 miliar kepada 11 desa dan kelurahan di wilayah ring I.
Program ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang sebelumnya telah diikat melalui pakta integritas Forum Desa/Kelurahan Ring I di Kota Bandung awal Oktober lalu.
Pengelolaan sampah berbasis RDF ini telah berlangsung selama dua tahun terakhir dengan melibatkan forum desa di wilayah sekitar pabrik, tambang, dan pelabuhan khusus Biringkassi.
Beberapa desa seperti Desa Barabatu di Kecamatan Labakkang, bahkan mampu menyuplai hingga 30 ton sampah per bulan ke pabrik.
Komisaris Utama PT Semen Tonasa Andi Rio Idris Padjalangi dalam sambutannya mengapresiasi capaian perusahaan yang konsisten bertransformasi menuju industri hijau.
Menurutnya, langkah Tonasa menjadi off taker pengelolaan sampah plastik antar daerah merupakan terobosan penting yang sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan pemerintah pusat.
Sementara itu, Wakil Bupati Pangkep Abd Rahman Assegaf yang hadir mewakili Bupati Pangkep menyampaikan rasa bangga atas kiprah PT Semen Tonasa.
“PT Semen Tonasa bukan hanya menjadi kebanggaan daerah, tapi juga menjadi motor penggerak ekonomi sekaligus pelopor industri ramah lingkungan di Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Menutup sambutannya, H. Anis menyerukan pentingnya kolaborasi seluruh elemen — mulai dari karyawan, masyarakat, pemerintah daerah, hingga pemegang saham — untuk bersama membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.
“Mari kita satukan kekuatan, berinovasi, dan bertransformasi demi pembangunan Indonesia Timur yang lebih maju dan hijau,” tuturnya.
Acara malam puncak HUT ke-57 PT Semen Tonasa ini kemudian ditutup dengan penampilan Hiburan dari artis Ibu Kota Fandy WD , menandai langkah baru perusahaan menuju transformasi hijau dan keberlanjutan energi masa depan. (*)
