BONE-WARTASULSELId. Pelaksanaan pencoblosan pada pada tanggal 14 Pebruari 2024 tinggal 48 hari lagi, Bawaslu Bone bersama jajarannya telah melaksanakan beberapa langkah langkah strategis dalam rangka pengawasan Logistik Pemilu 2024.
Hari ini, Bawaslu Bone melaksanakan
kegiatan Publikasi dan Dokumentasi Dalam Tahapan Pangawasan Logistik Pemilu 2024, digelar hotel Novena, Jalan Ahmad Yani, Kota Watampone, Kabupaten Bone, Kamis 28 Desember 2024.
Dibuka oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Bone, Muhammad Alwi, didampingi koordinator divisi Hukum dan Penyelesaian sengketa Rohzali Putra Badaruddin, turut dihadiri Staf Sekertariat Panwascam bersama awak media.
Sebagaimana disampaikan Ketua BAWASLU Kabupaten Bone, dalam sambutan pembukaannya, kami telah memetakan titik wilayah dengan kondisi geografis yang rentan dengan potensi kerawanan pendistribusian Logistik di Kabupaten Bone.
"Ini dilaksanakan guna mensinergikan seluruh proses pengawasan pemilu, sehingga tahapan demi tahapan dalam menyukseskan serta mengawal pemilu 2024 dapat berjalan lancar," tutur Muhammad Alwi.
Khususnya pendistribusian logistik pada daerah -daeerah yang sulit dijangkau hingga memerlukan transportasi khusus untuk membawa persediaan logistik ke daerah tersebut.
"Sebagai contoh daerah cenrana dengan kondisi geografis memerlukan penggunaan angkutan transportasi air yaitu perahu, daerah Bontocani yang harus membawa logistik menggunakan motor trail bahkan sampai ke daerah yang mengangkut logistik menggunakan kuda," ungkapnya.
Lanjut Muhammad Alwi, "pengawasan logistik pada daerah dengan potensi rawan maka Bawaslu Bone telah mengantisipasi hal tersebut dengan harapan dapat meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan yang terjadi di lapangan nantinya khususnya dalam hal pendistribusian logistik," jelasnya.
“Fokus pengawasan yang dilakukan Bawaslu beserta seluruh jajaran yaitu bagaimana memastikan proses pendistribusian logistik itu tepat sasaran,tepat waktu, tepat tujuan karena ini akan berimplikasi besar terhadap proses pemungutan suara nanti, belajar dari geografis yang ada Bulan Februari biasnya masuk musim penghujan jadi harus ada antisipasi baik dari sisi penempatan sarana logistik maupun dalam proses pendistribusian,” urai Ketua BAWASLU Bone.
Tambahnya, "yang perlu diantisipasi juga, lokasi TPS, apakah menggunakan atap yang tidak bocor, jangan sampai hujan, kotak kardus basah dan logistik didalam tidak dapat dipergunakan, ini juga menjadi perhatian Pengawas TPS," harap Alwi.
Selanjutnya Ketua BAWASLU Kabupaten Bone setelah acara pembukaan, memaparkan materi terkait pengawasan logistik dan hal yang terkait dengan tugas dan fungsi pengawasan BAWASLU Bone. *QMH*AHAS*
